JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Alifudin meminta ketegasan pemerintah untuk menindak laboratorium yang mematok harga tinggi tes polymerase chain reaction (PCR).
Menurut dia, pemerintah juga harus memeriksa semua laboratorium agar waktu keluar hasil tes disamaratakan, sehingga tak ada lagi kelas ekonomi ataupun ekspres.
"Kami berharap, setelah reses akan meminta pimpinan Komisi IX untuk memanggil pihak terkait bahwa pandemi Covid-19 ini tidak dijadikan ladang bisnis pihak tertentu," kata Alifudin dalam keterangannya, Rabu (27/10/2021).
Baca juga: Soal Harga Tes PCR, Anggota DPR: Silakan Untung, tapi yang Wajar
Politisi PKS itu mengapresiasi pemerintah yang telah menurunkan harga tes PCR secara perlahan.
Sebelumnya, kata dia, harga tes PCR sempat mencapai batas Rp 900.000, lalu menjadi Rp 450.000, hingga terkini Presiden Joko Widodo meminta harga batasan Rp 300.000.
Kendati demikian, Alifudin menilai seharusnya harga tes PCR bisa lebih murah lagi. Sebab, ia menduga tes PCR telah dijadikan ladang bisnis oleh para pengusaha laboratorium.
"Sejak awal sudah untung besar, karena pandemi Covid-19 ini tentang kemanusiaan, baiknya semua yang ingin PCR bisa mendapat harga lebih murah lagi, atau kalau bisa gratis," kata dia.
Ia mengatakan, harga Rp 300.000 yang saat ini diusulkan pemerintah justru sama seperti usulan Gubernur Kalimantan Barat dan Kementerian Kesehatan pada Agustus lalu.
"Seharusnya, presiden bisa lebih murah lagi, misal menurunkan harga PCR menjadi Rp 75.000 seperti antigen," ucap dia.
Selain itu, Alifudin meminta pemerintah serius dalam mengkaji persoalan tes PCR tersebut.
Menurut dia, keseriusan itu diperlukan untuk membuktikan pemerintah berpihak pada masyarakat serta serius menangani pandemi Covid-19.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Presiden Joko Widodo meminta harga tes PCR turun menjadi Rp 300.000.
"Arahan Presiden agar harga PCR dapat diturunkan menjadi Rp 300.000 dan berlaku selama 3x24 jam untuk perjalanan pesawat," kata Luhut Luhut dalam konferensi pers melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (25/10/2021).
Luhut mengatakan, meskipun kasus Covid-19 sudah menurun, pemerintah harus tetap memperkuat 3T (testing, tracing, treatment) dan protokol kesehatan 3M agar tidak terjadi lonjakan kasus terutama selama periode libur Natal dan tahun baru.
"Secara bertahap penggunaan PCR akan diterapkan pada transportasi lainnya selama mengantisipasi Natal dan Tahun Baru," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.