Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasto Sebut Megawati Lakukan Kontemplasi Tentukan Capres dari PDI-P

Kompas.com - 23/10/2021, 14:28 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto mengatakan Ketua Umum (Ketum) PDI-P Megawati Soekarnoputri juga melakukan kontemplasi untuk menentukan kader yang akan menjadi Calon Presiden (Capres) dalam kontestasi Pilpres 2024.

Hasto menegaskan Megawati akan memikirkan dengan matang siapa kader yang akan dipilihnya nanti.

“Siapa yang akan menjadi (calon) presiden yang akan datang partai tentu saja mengambil pertimbangan matang dan mendengarkan aspirasi rakyat, dan itu dilakukan Ibu Megawati Soekarnoputri,” jelas Hasto ditemui di Kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (23/10/2021).

Baca juga: Elektabilitas Ganjar Imbangi Prabowo, PDI-P: Tolok Ukur Pemimpin Tak Cuma Ditentukan Survei

“Termasuk melakukan kontemplasi mohon petunjuk dari Tuhan yang Maha Kuasa terhadap sosok yang benar-benar layak untuk meneruskan kepemimpinan dari Pak Jokowi,” ungkapnya.

Menurut Hasto prioritas utama partai moncong putih itu adalah mencari kader yang dapat melanjutkan kinerja Presiden Joko Widodo.

Proses penunjukan kader itu, lanjut Hasto, terbukti berjalan dengan baik ketika Mega memilih Jokowi maju sebagai Capres tahun 2014.

“Yang harus dilakukan partai adalah kesinambungan kepemimpinan Pak Jokowi dengan berbagai prestasinya, sangat penting untuk dicarikan sosok paling tepat di dalam melanjutkan estafet kepemimpinan itu,” papar dia.

Terakhir Hasto mempersilakan para kader yang tidak sepakat dengan keputusan dan bersikap di luar kepentingan partai bisa mengundurkan diri.

“Jadi untuk mereka yang memang tidak memahami aspek-aspek strategis tentang pentingnya menyiapkan pemimpin bagi masa depan bangsa dan negara dan akan bertindak sendiri boleh saja kalau mau keluar dari partai misalnya,” terangnya.

Beberapa waktu terakhir PDI-P diterpa isu internal terkait siapa kader yang akan maju dalam kontestasi Capres dan Cawapres Pemilu 2024 nanti.

Dua kader PDI-P yang menjadi sorotan publik adalah Ketua DPR Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Keduanya dinilai bersaing di internal partai pasca Ganjar tidak diundang dalam acara PDI-P yang dihadiri Puan dan sejumlah pengurus DPC PDIP di Semarang, Jawa Tengah, akhir Mei lalu.

Ketua DPP PDI-P Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul menilai Ganjar terlalu berlebihan menunjukan ambisinya untuk maju sebagai Capres.

Baca juga: Disindir Demokrat, Sekjen PDI-P Tawarkan Beasiswa untuk Bandingkan Kinerja Jokowi dan SBY

Padahal, Megawati belum menentukan siapa kader yang akan dipilihnya.

Terbaru, Bambang Wuryanto menyematkan istilah celeng untuk para kader PDI-P di wilayah yang mendukung Ganjar untuk maju sebagai Capres.

Di sisi lain, mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmoko justru menunjukan dukungannya pada Ganjar.

Ketua DPC PDI-P Solo ini dalam keterangannya, Jumat (15/10/2021) mengutarakan jika Indonesia ingin mendapat anugerah maka pilihlah Ganjar.

“Kalau Bangsa Indonesia besok ingin mendapatkan anugerah, kalau bahasa Jawa-nya, ganjaran, ya Ganjar Pranowo,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sekjen Golkar: Bayangkan kalau Kita Lagi Siapkan Pilkada, Malah Bicara Munas, Apa Enggak Pecah?

Sekjen Golkar: Bayangkan kalau Kita Lagi Siapkan Pilkada, Malah Bicara Munas, Apa Enggak Pecah?

Nasional
Singgung Pernyataan Puan soal Hak Angket Pemilu, Golkar: Yang Usulkan Ternyata Belum Berproses

Singgung Pernyataan Puan soal Hak Angket Pemilu, Golkar: Yang Usulkan Ternyata Belum Berproses

Nasional
UU DKJ Disahkan, Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Langsung Rakyat

UU DKJ Disahkan, Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Langsung Rakyat

Nasional
THN Ungkap Praktik Pembatalan Hasil Pemilu Terjadi di Berbagai Negara

THN Ungkap Praktik Pembatalan Hasil Pemilu Terjadi di Berbagai Negara

Nasional
Jelaskan Kenapa Hak Angket Pemilu Belum Berjalan, Fraksi PKB Singgung soal Peran PDI-P

Jelaskan Kenapa Hak Angket Pemilu Belum Berjalan, Fraksi PKB Singgung soal Peran PDI-P

Nasional
Kubu Prabowo Anggap Permintaan Diskualifikasi Gibran Tidak Relevan

Kubu Prabowo Anggap Permintaan Diskualifikasi Gibran Tidak Relevan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Minta MK Putus Gugatan Anies-Muhaimin Cacat Formil

Kubu Prabowo-Gibran Minta MK Putus Gugatan Anies-Muhaimin Cacat Formil

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum yang Puja-puji Ketua KPU RI Hasyim Ay'ari

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum yang Puja-puji Ketua KPU RI Hasyim Ay'ari

Nasional
Presiden Diminta Segera Atasi Kekosongan Jabatan Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial

Presiden Diminta Segera Atasi Kekosongan Jabatan Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial

Nasional
UU DKJ Disahkan, Jakarta Tak Lagi Sandang 'DKI'

UU DKJ Disahkan, Jakarta Tak Lagi Sandang "DKI"

Nasional
Bos Freeport Ajukan Perpanjangan Relaksasi Izin Ekspor Konsentrat Tembaga hingga Desember 2024

Bos Freeport Ajukan Perpanjangan Relaksasi Izin Ekspor Konsentrat Tembaga hingga Desember 2024

Nasional
Puan Sebut Antarfraksi di DPR Sepakat Jalankan UU MD3 yang Ada Saat Ini

Puan Sebut Antarfraksi di DPR Sepakat Jalankan UU MD3 yang Ada Saat Ini

Nasional
Puan: Belum Ada Pergerakan soal Hak Angket Kecurangan Pilpres 2024 di DPR

Puan: Belum Ada Pergerakan soal Hak Angket Kecurangan Pilpres 2024 di DPR

Nasional
Beri Keterangan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Diskualifikasi dan Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis

Beri Keterangan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Diskualifikasi dan Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis

Nasional
Bantuan Sosial Jelang Pilkada 2024

Bantuan Sosial Jelang Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com