JAKARTA, KOMPAS.com – Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata meminta universitas menumbuhkan sistem yang transparan dan akuntabel.
Menurut Alex, universitas harus melahirkan calon pemimpin yang memiliki kejujuran dan integritas, agar kasus korupsi tidak makin merajalela.
“Kita ciptakan lingkungan di mana mahasiswa berani bersuara menyampaikan apa yang ia rasakan tidak benar. Harus kita hargai dan buka ruang itu. Tidak perlu kita gampang marah,” terang Alex dalam keterangan tertulis saat memberikan kuliah umum di Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (22/10/2021).
Alex menyebut mestinya pendidikan anti korupsi telah diajarkan pada masyarakat sejak dini.
Baca juga: Mahfud MD: Kampus Undip Benteng Pancasila
Ia mencontohkannya dengan pendidikan di Irlandia, Singapura dan Jepang dimana masa pendidikan awal lebih fokus pada pendidikan karakter.
“Seperti kejujuran, ketertiban, kedesiplinan. Menurut survei, ternyata kunci keberhasilan seseorang itu kejujuran, kerja keras dan disiplin,” ucap dia.
Lebih lanjut Alex menjelaskan bahwa salah satu strategi KPK untuk mencegah korupsi terjadi adalah dengan bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan–Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) serta Kementerian Agama (Kemenag) serta Pemerintah Daerah (Pemda).
Kerjasama itu dilakukan agar pemerintah mengeluarkan aturan tentang pendidikan antikorupsi dalam kurikulum SD hingga SMA.
“Tujuannya agar masyarakat khususnya di tingkat sekolah menerima pendidikan dan nilai-nilai integritas dan kejujuran sejak dini,” imbuh dia.
Baca juga: Jokowi: Jangan Sampai Mahasiswa di Kampus Dididik Pancasila, di Luar Jadi Ekstremis
Diketahui Ketua KPK Firli Bahuri pada Februari lalu menyatakan bahwa salah satu strategi pencegahan korupsi yang akan dilakukan KPK adalah melakukan pencegahan dengan mengedepankan pendidikan.
Ia berpandangan bahwa pendidikan adalah senjata ampuh untuk merubah dunia. Maka pencegahan korupsi melalui jalur pendidikan dipercaya dapat membuat masyarakat tidak ingin melakukan tindakan korupsi.
“Kenapa pula pendidikan masyarakat menjadi penting? Ini kita lakukan supaya masyarakat tidak ingin melakukan korupsi sehingga dengan demikian kita sungguh berharap masyarakat timbul imunitas dan tidak melakukan korupsi,” ucap dia kala itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.