Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

HSN 2021, Ini Pesan Gus Muhaimin untuk Para Santri di Indonesia

Kompas.com - 20/10/2021, 16:55 WIB
A P Sari

Penulis

KOMPAS.com – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) berpesan agar para santri tidak lengah menjadi bagian dari bangsa Indonesia.

“Para santri jangan lelah untuk menjaga kesucian hati dan akhlak, berpegang teguh pada akidah, nilai dan ajaran Islam rahmatan lil alamin, serta tradisi luhur bangsa Indonesia,” kata Gus Muhaimin melalui keterangan pers resmi, dikutip Kompas.com, Rabu (20/10/2021).

Menurut dia, tidak semua santri bersikap “mondok” di pesantren. Untuk itu, label santri bisa disematkan kepada siapa pun selama sosok itu mencintai ulama, kiai, dan menjalankan tradisi ahlussunnah wal jamaah.

“Pokoknya yang cinta ulama, cinta kiai, melaksanakan ajaran aswaja minimal mauludan, Insya Allah bisa kita sebut santri. Apalagi kalau bulan maulid muludan-nya sepuluh kali, nah itu lebih santri lagi,” kelakar Gus Muhaimin.

Baca juga: Varian Baru Covid-19 Bermunculan, Gus Ami Minta Pemerintah Tambah Laboratorium

Ucapan tersebut disampaikan Gus Muhaimin saat menghadiri peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2021 di kediaman Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Madina Gunungpati Semarang, Habib Umar Muthahar, Rabu.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu tidak lupa mengajak para santri untuk terus tumbuh menjadi generasi yang membanggakan bagi Indonesia.

Dia juga meminta para santri untuk mendedikasikan tubuh, tenaga, dan buah karya mereka untuk Tanah Air.

“Semakin maju santri Indonesia, maka semakin maju bangsa Indonesia. Semakin maju ahlussunnah wal jamaah, maka Insya Allah Indonesia juga akan semakin maju di masa akan datang,” tutur Gus Muhaimin.

Baca juga: Bertemu Gus Ami, YouTuber Alman Mulyana Ceritakan Suka Duka Jadi TKI di Arab Saudi

Ia juga berharap santri dan pesantren bisa terus tumbuh dan menjadi kekuatan besar bagi negara serta sumber inspirasi sekaligus kehidupan bagi bangsa Indonesia.

“Santri perlu menekankan dua hal. Pertama, santri harus menjadi penopang kekuatan ekonomi baru. Kenapa? Karena sekarang ini semua rontok. Dan peran santri sangat dibutuhkan saat ini,” ujarnya.

Selain meminta santri untuk menjadi sumber inspirasi, Gus Muhaimin meminta mereka untuk melek teknologi.

Dia pun mencontohkan Habib Umar Muthahar dan KH Yusuf Chudlory yang mampu menjadikan teknologi sebagai media dakwah sehingga mampu menembus banyak kalangan secara lebih luas.

Baca juga: Dengar Cerita TKI Jadi YouTuber, Gus Ami: Patut Dicontoh Pekerja Migran Lain

“Teknologi ini penting, kenapa? Pola hidup masyarakat telah berubah, cara kerja berubah, hubungan produsen dengan konsumen juga berubah,” ujar Gus Muhaimin.

Sebagai informasi, acara tersebut turut dihadiri oleh sejumlah tokoh, antara lain Habib Umar Muthahar, Rois Syuriyah, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng KH Ubaidillah Shodaqoh, Ketua PWNU Jateng KH Muzammil, serta sejumlah kiai dan habib di wilayah Semarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com