JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mendorong peningkatan keterampilan dan partisipasi perempuan dalam mengelaborasi industri jamu.
Sekretaris Kementerian PPPA Pribudiarta N Sitepu mengatakan, hal tersebut dikarenakan industri jamu sebagian besar dilakukan perempuan.
Data menunjukkan, 15 juta orang bekerja di industri jamu baik yang berhubungan dengan obat-obatan maupun yang berhubungan dengan kosmetik.
"Fakta ini menguatkan kami untuk meningkatkan keterampilan dan partisipasi perempuan untuk lebih mengelaborasi industri ini dalam pembangunan sosial ekonomi dan kewirausahaan," ujar Priabudiarta di webinar bertajuk Jamu As Indonesian Heritage, dikutip dari siaran pers, Selasa (19/10/2021).
Baca juga: Desi, Generasi Keempat Industri Jamu
Dari segi ekonomi, kata dia, data Kementerian Perindustrian 2019 menunjukkan kontribusi industri jamu naik menjadi 8,12 persen dari total produk domestik bruto (PDB) atau setara dengan Rp 21,9 triliun.
Hal itu pula, kata dia, yang membuat jamu diperkenalkan dalam rangka perhelatan 4th ASEAN Ministerial Meeting on Women (AMMW) sebagai salah satu komoditas untuk mendukung perekonomian nasional dan pertumbuhan usaha mikro dan ultra-mikro terutama bagi perempuan.
Oleh karena itu, kata dia, peningkatan keterampilan bagi perempuan di industri jamu pun sejalan dengan upaya berkelanjutan pihaknya untuk memajukan perempuan di bidang ekonomi.
“Potensi jamu sangat besar sebagai ikon produk berbasis herbal untuk kesehatan, perawatan kecantikan dan perawatan diri. Di samping itu, kontribusi yang signifikan dari jamu sebagai obat herbal dan perawatan kecantikan dalam aspek ekonomi sangat berpengaruh, terutama peran perempuan dalam industri ini," kata dia.
Baca juga: Industri Jamu dan Herbal Indonesia Dinilai Primadona yang Terabaikan
Pribudiarta mengatakan, jamu telah dikenal berabad-abad lalu sebagai salah satu obat herbal dan kosmetika terutama pada zaman kerajaan. Jamu juga telah menjadi warisan dan salah satu identitas bangsa Indonesia.
Bahkan dari segi ekonomi, kata dia, jamu telah memainkan peran penting dalam bisnis kosmetik berbasis herbal, perawatan kulit, dan pribadi.
Industri jamu, kata dia, dapat menjadi ujung tombak perekonomian nasional karena melibatkan multipemain, khususnya usaha kecil menengah (UKM).
"Namun tantangan ke depan yang harus dihadapi adalah industri jamu yang dapat memperluas inovasi mereka demi memenuhi tren pasar global,” ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.