JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo menerima kedatangan Wakil Presiden Eksekutif Komisi Eropa untuk Kebijakan Hijau Eropa dan Iklim, Frans Timmermans, di Istana Merdeka, Senin (18/10/2021).
Dalam kesempatan itu Jokowi mengatakan bahwa Indonesia memiliki komitmen kuat untuk mengatasi perubahan iklim.
“Sebagai salah satu pemilik hutan dan ekosistem mangrove terbesar, Indonesia menyadari posisi strategisnya,” kata Jokowi seperti disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi yang turut mendampingi Presiden, dilansir dari siaran pers Sekretariat Kabinet, Selasa (19/10/2021).
Baca juga: Bertolak ke Kaltara, Jokowi Akan Tanam Mangrove dan Tinjau Vaksinasi
Dalam pertemuan tersebut Jokowi juga menegaskan bahwa isu perubahan iklim dan lingkungan hidup tidak dapat dilepaskan dari sustainable development goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan.
Menurut dia, perlu keseimbangan untuk menjaga alam dan melakukan pembangunan.
“Keseimbangan ini yang diperlukan dan keseimbangan ini hanya akan tercapai jika kita bekerja sama,” ucap Retno menirukan Jokowi.
Jokowi, kata Retno, juga menyampaikan langkah-langkah konkret yang telah dicapai Indonesia untuk menangani perubahan iklim.
Misalnya, upaya penurunan emisi 29 persen dan 41 persen pada 2030 yang hingga kini berjalan dengan baik dengan bantuan internasional.
"Pemenuhan komitmen ini disumbang dari turunnya kebakaran hutan, penurunan emisi hutan dan tata guna lahan, deforestasi hutan yang mencapai tingkat terendah, dan rehabilitasi mangrove yang mencapai 600 ribu hektar,” kata Retno.
Baca juga: Mengintip Peta Mangrove Nasional 2021, Seperti Apa Kondisi Indonesia?
Presiden dalam pertemuan tersebut mengatakan bahwa Indonesia tidak ingin terjebak dalam retorika, sehingga memilih untuk bekerja memenuhi pengurangan emisi sebagaimana komitmennya dalam Paris Agreement.
Retno juga menyampaikan pandangan Presiden yang disampaikan kepada pihak Uni Eropa, bahwa faktor teknologi dengan harga terjangkau (affordable technology) dan investasi sangat penting bagi semua negara untuk melakukan transisi energi.
"Dan di sinilah kerja sama menjadi kunci bagi suksesnya transisi energi," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.