KOMPAS.com – Bantuan vaksin Covid-19 dari berbagai negara untuk Indonesia terus berdatangan. Dalam dua hari, yakni Rabu (13/10/2021) dan Kamis (14/10/2021), lebih dari satu juta dosis vaksin sukses mendarat di Tanah Air.
Adapun vaksin yang tiba pada Rabu adalah AstraZeneca dengan jumlah 688.800 dosis. Sementara, pada Kamis, Indonesia kedatangan 601.380 dosis vaksin Pfizer dan 672.600 dosis vaksin AstraZeneca.
Terkait AstraZeneca, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, bantuan vaksin yang masuk tahap ke-88 dan ke-90 tersebut merupakan dose-sharing melalui jalur Covax Facilities dari Pemerintah Prancis.
Adapun dose-sharing adalah mekanisme berbagi vaksin antara negara yang kelebihan vaksin dan negara yang membutuhkan.
Baca juga: Indonesia Terima 207.000 Dosis Vaksin AstraZeneca dari Belanda
Retno menambahkan, total bantuan vaksin AstraZeneca dari Pemerintah Prancis yang telah diterima Indonesia sejauh ini mencapai 3.852.340 dosis. Jumlah ini melebihi komitmen awal yang disampaikan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada 4 Agustus 2021, yaitu 3 juta dosis.
Untuk diketahui, komitmen tersebut merupakan tindak lanjut dari komunikasi antara Menlu RI dan Menlu Prancis pada 22 Juli 2021. Prancis sendiri juga berencana menggandakan sumbangan vaksin ke negara-negara miskin menjadi 120 juta dosis.
“Apresiasi mendalam atas bantuan dan dukungan dari Prancis. Solidaritas dan kerja sama yang kuat menjadi modal utama Indonesia dalam mengatasi pandemi Covid-19," kata Retno dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (15/10/2021).
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Usman Kansong mengatakan bahwa total vaksin Pfizer yang masuk ke Indonesia mencapai 16,3 juta dosis.
Baca juga: 601.380 Dosis Vaksin Pfizer Tiba di RI, Langsung Didistribusikan ke 8 Provinsi
Dengan kedatangan dua vaksin tersebut, lanjut Usman, jumlah stok vaksin di Tanah Air semakin bertambah. Vaksin yang dimiliki Indonesia pun terdiri dari berbagai merek, baik bentuk jadi maupun bahan baku (bulk), dengan jumlah keseluruhan mencapai 282.490.700 dosis.
Lebih lanjut, Usman menuturkan bahwa pemerintah saat ini terus bekerja keras mendistribusikan vaksin ke seluruh wilayah Indonesia. Khusus vaksin Pfizer, kata Usman, pemerintah memfokuskan delapan provinsi sebagai titik pendistribusian.
Kedelapan provinsi itu terdiri dari Sulawesi Selatan (Sulsel), Sulawesi Tengah (Sulteng), Maluku Utara (Malut), Sulawesi Utara (Sulut), Sulawesi Tenggara (Sultra), Maluku, Sulawesi Barat (Sulbar), dan Jawa Barat (Jabar).
"Sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, setiap vaksin yang datang harus segera didistribusikan, lalu disuntikkan kepada masyarakat. Semakin cepat masyarakat disuntik, semakin terlindungi mereka dari Covid-19," ujarnya.
Baca juga: AstraZeneca dan Pfizer Kembali Tiba, Stok Vaksin RI Lebihi 225 Juta Dosis
Dengan jumlah penduduk yang banyak, akselerasi vaksinasi harus dilakukan dengan cepat. Namun, upaya ini membutuhkan dukungan masyarakat.
Pasalnya, lanjut Usman, peningkatan capaian vaksinasi di daerah menjadi elemen penting dalam membangun herd immunity atau kekebalan kelompok.
Bersamaan dengan percepatan vaksinasi, pemerintah terus mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) 5M. Adapun prokes 5M terdiri dari mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
“Vaksin dan kepatuhan terhadap prokes akan menjadi modal yang kuat bagi Indonesia untuk terus menurunkan angka penyebaran virus. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk segera vaksin dan patuh menjalani prokes,” ucap Usman.
Sebagai informasi, selain Prancis, Indonesia juga mendapatkan bantuan vaksin dari Amerika Serikat (AS), Belanda, China, Uni Arab Emirat (UAE), Jepang, dan Australia.