JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pelaksana Harian Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Mahesa Paranadipa Maikel mengatakan, beberapa pakar epidemologi memprediksi gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia terjadi pada akhir tahun 2021.
Ia mengatakan, salah satu faktor penyebabnya adalah penyebaran varian Delta.
"Maka gelombang ke-3 di akhir tahun ya kita berharap jangan sampai terjadi, karena ini benar-benar traumatis ya, kita enggak mau terjadi lagi," kata Mahesa dalam diskusi secara virtual melalui kanal YouTube FMB9_IKP, Selasa (12/10/2021).
Baca juga: IDI Kudus Fokus ke Ketersediaan Stok Oksigen untuk Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19
Mahesa juga mengatakan, para pakar memprediksi gelombang ketiga Covid-19 tidak lebih parah dari gelombang pertama dan kedua.
Sebab, cakupan vaksinasi Covid-19 di Indonesia mulai meningkat.
"Tetapi beberapa pakar memberikan catatan terkait dengan genomic surveillance-nya yang masih lemah, misalnya ada yang terkonfirmasi, seharusnya dilakukan whole genome sequencing untuk melihat varian virusnya," ujar dia.
Mahesa mengatakan, untuk mengantisipasi gelombang ketiga Covid-19, sosialisasi dan edukasi akan pentingnya penerapan protokol kesehatan harus terus digalakkan.
Baca juga: Persi Minta Semua Rumah Sakit Siaga Hadapi Gelombang Ketiga Covid-19
Selain itu, cakupan vaksinasi dosis pertama dan kedua harus ditingkatkan hingga mencapai 70 persen.
"Kita berharap bisa mencapai 78 persen, tapi tentunya angka ini kalau di-breakdown tentu ada beberapa daerah yang cakupan vaksinasinya suntikan kedua mungkin sudah mendekati angka 70 persen," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.