Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalani Pemeriksaan sebagai Saksi, Moeldoko Jawab 20 Pertanyaan dari Bareskrim Polri

Kompas.com - 12/10/2021, 16:17 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mendatangi Bareskrim Polri untuk menjalani pemeriksaan perdana atas laporannya kepada dua peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) terkait dugaan pencemaran nama baik.

Moeldoko mengatakan bahwa ia menjawab 20 pertanyaan yang diajukan penyelidik Bareskrim Polri.

“Ya saya memenuhi panggilan dalam rangka selaku saksi pelapor ya. Ada 20 pertanyaan disampaikan tadi dan sudah saya jawab,” terang Moeldoko pada awak media, Selasa (12/10/2021).

Moeldoko mengaku pertanyaan yang disampaikan terkait dengan dinamika yang dirasakannya menghadapi tudingan dari dua peneliti ICW tersebut.

“Ya saya jawab seperti saya menghadapi situasi itu,” ucapnya.

Mantan Panglima TNI itu menuturkan ia hadir untuk memenuhi panggilan kepolisian dan menunjukan itikad baik sebagai Warga Negara Indonesia (WNI).

Baca juga: Sore Ini, Moeldoko Diperiksa Sebagai Saksi Terkait Dugaan Pencemaran Nama Baiknya oleh ICW

“Berikutnya saya selaku warga negara yang baik ya mengikuti prosedur dan aturan yang telah ditetapkan atau standar yang telah ditetapkan kepolisian,” imbuh.

Diketahui, Moeldoko melaporkan dua peneliti ICW yang telah menduga dirinya memiliki hubungan dengan produsen Ivermectin yaitu PT Harsen Laboratories.

Dua peneliti itu adalah Egi Primayogha dan Miftachul Choir.

Moeldoko bersama dengan kuasa hukumnya Otto Hasibuan melaporkan dua peneliti ICW tersebut ke Bareskrim Polri pada 10 September 2021.

Pelaporan itu dilakukan karena Moeldoko merasa bahwa tiga somasi yang dilayangkannya pada ICW untuk meminta maaf dan mencabut pernyataan tidak diindahkan.

ICW sebelumnya dalam siaran pers berjudul “Berburu Rente di Tengah Krisis” menduga Moeldoko memiliki hubungan dengan Sofia Koswara.

Egi mengatakan bahwa mesti tidak terdaftar namun Sofia merupakan Wakil Presiden PT Harsen Laboratories.

Baca juga: Luhut dan Moeldoko, Para Pejabat yang Laporkan Aktivis ke Polisi...

Data ICW menyebut Sofia diketahui juga merupakan direktur dan pemilik saham mayoritas di PT Noorpay Perkasa, sebuah perusahaan yang bekerjasama dengan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).

Kerjasama HKTI dengan PT Noorpay disebut ICW terkait dengan ekspor beras.

Belakangan ICW telah menyatakan bahwa terjadi kesalahan informasi terkait dengan dugaan ekspor beras antara HKTI dengan PT Noorpay.

Kerjasama keduanya adalah mengirim kader HKTI untuk mendapatkan pembelajaran terkait dunia pertanian di Thailand.

Kemudian ICW menduga bahwa anak Moeldoko, Joanina Rachman juga memiliki saham di PT Noorpay.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi Ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi Ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com