JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Netty Prasetiyani meminta Satuan Tugas Penanganan Covid-19 setempat meningkatkan testing dan tracing dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 Papua setelah ditemukannya 83 kasus Covid-19 pada atlet dan ofisial.
Menurut Netty, testing dan tracing adalah langkah prioritas yang harus dilakukan berkala oleh Satgas setempat agar kasus Covid-19 tidak menjadi klaster.
"Prioritas pemeriksaan pada atlet, ofisial dan para petugas di stadium maupun hotel. Para atlet dan semua anggota kontingen harus bekerja sama dengan bersedia untuk testing berulang kali demi keselamatan bersama," kata Netty saat dihubungi Kompas.com, Senin (11/10/2021).
Baca juga: Jokowi Perintahkan 7 Atlet PON XX Papua yang Positif Covid-19 Kembali Dikarantina
Politisi PKS itu menambahkan, pemerintah melalui Satgas setempat juga perlu menangani mereka yang terpapar Covid-19 dengan baik.
Dalam hal tersebut, kata Netty, meski hanya memiliki gejala ringan, namun mereka harus tetap dirawat dan dipantau dengan baik.
"Jangan sampai bebas berkeliaran yang akan memicu penularan," ujar dia.
Netty berpandangan, ditemukannya 83 kasus Covid-19 tersebut seharusnya menjadi alarm bagi setiap kontingen dan penyelenggara untuk disiplin terhadap protokol kesehatan.
Baca juga: Klaster Atlet PON, Epidemiolog: Pemerintah Harus Evaluasi Penyelenggaraan PON XX Papua
Menurut dia, dengan adanya kasus Covid-19 itu, akan berpengaruh pada semarak PON XX Papua yang tengah berjalan.
"Kita tidak ingin sportivitas dan semarak PON XX Papua ternodai karena atlet atau anggota delegasi ada yang terinfeksi," kata Netty.
"Pemerintah dan Satgas Covid-19 setempat harus sigap melakukan langkah-langkah antisipasi agar tidak terjadi klaster PON XX Papua," ucapnya.
Ia mengingatkan, PON XX Papua seharusnya menjadi model penyelenggaraan event besar yang aman dan membanggakan.
Baca juga: Evaluasi PPKM Sepekan: Covid-19 RI Diklaim Terendah di ASEAN hingga Klaster PON XX
Sebab, kata dia, dunia internasional akan ikut mengamati dan menilai perhelatan PON.
"Indonesia harus memastikan mendapat poin positif di mata dunia, jangan malah mendapat celaan akibat lalai dan abai dalam penanganan Covid-19," ujar dia.