Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Sukseskan Perikanan Budidaya, Kementerian KP Gelar Pelatihan Pembesaran Nila Sistem Bioflok

Kompas.com - 08/10/2021, 20:16 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP) Kusdiantoro mengatakan, optimalisasi potensi perikanan budidaya merupakan salah satu arah kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan.

Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kontribusi ekonomi sektor kelautan dan perikanan terhadap perekonomian nasional dan peningkatan kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan.

Oleh karena itu, BRSDM terus berupaya meningkatkan kapasitas SDM subsektor perikanan budidaya, terutama untuk mendukung program prioritas Kementerian KP 2021-2024.

Kali ini, Pusat Pelatihan dan Penyuluhan KP (Puslatluh KP)-BRSDM melalui Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Ambon menyelenggarakan Pelatihan Pembesaran Ikan Nila Sistem Bioflok di Ambon, Maluku, Kamis (7/10/2021).

Kusdiantoro berharap, pelatihan ini dapat meningkatkan kemampuan serta perekonomian masyarakat kelautan dan perikanan.

Baca juga: Tekan Biaya Pakan, Penyuluh BRSDM Kenalkan Magot BSF

“Melalui pelatihan ini kita berharap dapat membangun SDM yang bekerja keras, dinamis, terampil, dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Menurutnya, pelatihan ini berguna pula untuk mendukung program prioritas Kementerian KP lainnya, yakni pengembangan perikanan budidaya untuk ekspor yang didukung riset kelautan dan perikanan.

Dia juga menjelaskan, pelatihan merupakan salah satu upaya pemenuhan kebutuhan ikan di Maluku Utara, khususnya di Halmahera Barat dan Halmahera Utara.

“Meskipun kegiatan penangkapan sudah cukup baik, namun kebutuhan semakin meningkat dan budidaya merupakan upaya untuk menyediakan ikan dalam waktu yang cepat," lanjutnya.

Baca juga: Jaga Kelestarian Ikan Endemik, Kementerian KP Kembangkan Pembenihan Ikan Gabus di Kalsel

Kusdiantoro menambahkan, dengan mengadaptasi sistem bioflok, budidaya ini juga dapat menumbuhkan mikroorganisme yang menjadi sumber pangan alami dengan protein tinggi  bagi ikan.

Alhasil, sistem bioflok dapat mengurangi penggunaan pakan yang harus diberikan pembudidaya.

Pasalnya, semakin kecil jumlah pakan yang harus diberikan, maka nilai food conversion ratio (FCR) atau perbandingan berat pakan dengan berat total ikan akan lebih kecil.

Dibandingkan kolam konvensional, kolam bioflok mampu menampung jumlah 10 kali lipat jumlah ikan.

Baca juga: Tingkatkan SDM Pengolah Ikan, Kementerian KP Latih Masyarakat Lampung

"Tentu saja hal ini sangat menguntungkan karena selain tidak banyak memakan tempat, teknologi ini tetap dapat meningkatkan pendapatan pembudidaya secara signifikan,” imbuh Kusdiantoro.

Oleh karenanya, dia menegaskan, sistem bioflok dibutuhkan sebagai solusi untuk mengatasi masalah dalam keterbatasan lahan, air, dan pakan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com