JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bidang Anak Ulfah Mawardi mengatakan, stunting di Tanah Air sangat berkaitan erat dengan masalah perkawinan anak.
Ulfah mengatakan, hal tersebut dapat terlihat dari tingginya angka stunting di wilayah yang tingkat perkawinan anaknya juga tinggi.
“Pencegahan perkawinan anak sangat beririsan dengan pencegahan stunting. Hal ini disebabkan karena kondisi anak yang diharuskan menikah belum siap dari berbagai faktor," kata Ulfah di Instagram Live ‘Perempuan Istimewa, Anak Sehat, Bebas Stunting’, dikutip dari siaran pers, Rabu (6/10/2021).
Baca juga: Pemerintah Gandeng Mahasiswa untuk Edukasi soal Stunting di Indonesia
Faktor-faktor yang belum siap tersebut antara lain usia, pendidikan, atau kesehatan reproduksinya belum siap.
Dengan demikian, kata dia, saat mereka hamil dan melahirkan, anak berisiko mengalami stunting lantaran gizi dan kesehetannya tak jadi perhatian.
"Untuk itu, pentingnya kolaborasi dan sinergi seluruh pihak, baik pemerintah, maupun masyarakat luas untuk mencegah perkawinan anak dan stunting," kata dia.
Ulfah mengatakan, pemerintah memiliki target untuk menurunkan angka stunting menjadi 14 persen pada 2024.
Kementerian PPPA sendiri, kata dia, terus berupaya memprioritaskan pada isu-isu yang diarahkan Presiden.
Antara lain untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan di bidang kewirausahaan yang berspektif gender, meningkatkan peran ibu dan keluarga dalam pendidikan dan pengasuhan anak, menurunkan kekerasan terhadap perempuan dan anak, menurunkan pekerja anak, dan mencegah perkawinan anak.
“Arahan tersebut berkaitan erat dengan upaya pencegahan stunting. Arahan pertama merupakan hulu dari berbagai permasalahan terhadap perempuan dan anak, termasuk stunting." kata dia.
Baca juga: Pemerintah Prediksi 3 Provinsi Ini Alami Kenaikan Kasus Stunting
Menurut Ulfah, ketika perempuan berdaya secara ekonomi, kesehatan dan pendidikannya dapat lebih terjamin.
Dengan demikian, akan menghasilkan anak sebagai generasi penerus bangsa yang sehat, berkualitas, dan bebas stunting.
"Tanpa perempuan dan anak yang sehat, maka tujuan bersama untuk mencapai perempuan yang berdaya tidak akan tercapai," ucap Ulfah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.