JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengaku mendapat dukungan dari banyak pihak untuk mencalonkan diri kembali sebagai pemimpin PBNU.
Adapun PBNU akan menggelar pemilihan ketua umum melalui Muktamar yang rencananya diselenggarakan pada 23-25 Desember mendatang.
"Beberapa kiai sepuh antara lain Kiai Turmuzi Lombok, Kiai Hasan Cirebon, Kiai Muhtadi Banten, meminta pada saya agar maju lagi, para kiai-kiai sepuh dan beberapa teman," kata Said setelah bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana, Jakarta, Rabu (6/10/2021).
Baca juga: Said Aqil: PKB Harus Jadi Partai yang Dewasa dan Matang
Kendati demikian, kata Said, PBNU membuka kesempatan bagi para kader untuk berkompetisi. Peluang terbuka bagi siapa pun kader yang hendak mencalonkan diri.
Namun, Said mengaku siap mencalonkan diri dalam bursa Ketua Umum seandainya banyak pihak yang memberikan dukungan.
"Kalau banyak permintaan ya saya siap dong, yang namanya kader ya harus siap kalau banyak permintaan. Walaupun sampai sekarang saya belum mendeklarasi secara resmi, tetapi permintaan sudah sangat banyak," ucap dia.
Terkait pertemuannya dengan Jokowi di Istana, Said menampik bahwa ia meminta dukungan untuk mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PBNU.
Said mengatakan, dalam pertemuan itu dia meminta dukungan Presiden perihal penyelenggaraan Muktamar.
"Saya belum bicara masalah pencalonan, dengan Presiden hanya masalah penyelenggaraan muktamar sukses, berhasil, mohon dukungan. Bukan dukungan calon bukan, dukungan muktamar agar lancar, aman, dan nyaman," kata dia.
Baca juga: Said Aqil: Tidak Boleh Ada Ketegangan antara NU dan PKB
Namun demikian, kata Said, Jokowi belum bisa memastikan kehadirannya dalam Muktamar PBNU.
Hal itu mengingat masih berlangsungnya pandemi virus corona. Apalagi, Muktamar PBNU rencananya digelar di Lampung.
Dengan situasi tersebut, PBNU mempertimbangkan untuk menyelenggarakan muktamar secara hybrid, memadukan metode daring dan luring.
"Itu pun dengan syarat memperhatikan prokes dan izin dari Satgas nasional dan Satgas lokal," kata Said.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.