Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Dapat Dukungan, Said Aqil Siap Maju Lagi Jadi Ketum PBNU

Kompas.com - 06/10/2021, 14:19 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengaku mendapat dukungan dari banyak pihak untuk mencalonkan diri kembali sebagai pemimpin PBNU.

Adapun PBNU akan menggelar pemilihan ketua umum melalui Muktamar yang rencananya diselenggarakan pada 23-25 Desember mendatang.

"Beberapa kiai sepuh antara lain Kiai Turmuzi Lombok, Kiai Hasan Cirebon, Kiai Muhtadi Banten, meminta pada saya agar maju lagi, para kiai-kiai sepuh dan beberapa teman," kata Said setelah bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana, Jakarta, Rabu (6/10/2021).

Baca juga: Said Aqil: PKB Harus Jadi Partai yang Dewasa dan Matang

Kendati demikian, kata Said, PBNU membuka kesempatan bagi para kader untuk berkompetisi. Peluang terbuka bagi siapa pun kader yang hendak mencalonkan diri.

Namun, Said mengaku siap mencalonkan diri dalam bursa Ketua Umum seandainya banyak pihak yang memberikan dukungan.

"Kalau banyak permintaan ya saya siap dong, yang namanya kader ya harus siap kalau banyak permintaan. Walaupun sampai sekarang saya belum mendeklarasi secara resmi, tetapi permintaan sudah sangat banyak," ucap dia. 

Terkait pertemuannya dengan Jokowi di Istana, Said menampik bahwa ia meminta dukungan untuk mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PBNU.

Said mengatakan, dalam pertemuan itu dia meminta dukungan Presiden perihal penyelenggaraan Muktamar.

"Saya belum bicara masalah pencalonan, dengan Presiden hanya masalah penyelenggaraan muktamar sukses, berhasil, mohon dukungan. Bukan dukungan calon bukan, dukungan muktamar agar lancar, aman, dan nyaman," kata dia.

Baca juga: Said Aqil: Tidak Boleh Ada Ketegangan antara NU dan PKB

Namun demikian, kata Said, Jokowi belum bisa memastikan kehadirannya dalam Muktamar PBNU.

Hal itu mengingat masih berlangsungnya pandemi virus corona. Apalagi, Muktamar PBNU rencananya digelar di Lampung.

Dengan situasi tersebut, PBNU mempertimbangkan untuk menyelenggarakan muktamar secara hybrid, memadukan metode daring dan luring.

"Itu pun dengan syarat memperhatikan prokes dan izin dari Satgas nasional dan Satgas lokal," kata Said.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com