JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, selama ini pemerintah terus mengantisipasi agar kasus aktif Covid-19 tidak mencapai 600.000.
Sebab, kapasitas tempat tidur di rumah sakit yang dialokasikan untuk pasien Covid-19 hanya sekitar 30 persen atau 120.000 tempat tidur.
"Itu yang sangat mengkhawatirkan batasnya 600.000 kasus aktif, jadi jangan sampai lebih dari 120.000 yang butuh dirawat di rumah sakit dan secara best practice penyakit Covid-19 ini dari 100 orang yang kena hanya 20 persen yang butuh RS, 80 persennya akan sembuh sendirinya," kata Budi dalam Seminar Sekolah Sespimti Polri Dikreg Ke-30 dan Sespimmen Polri Direg Ke-60 secara virtual, Rabu (6/10/2021).
Menurut Budi, pemerintah tidak bisa mengalokasikan seluruh kapasitas tempat tidur di rumah sakit untuk penanganan pasien Covid-19. Hal itu disebabkan ada pasien dengan penyakit lain yang juga membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Oleh karena itu, lanjut dia, penggunaan tempat tidur di RS hanya diperuntukkan bagi pasien Covid-19 dengan gejala berat. Sementara, pasien dengan gejala ringan dan sedang bisa menjalani isolasi mandiri atau dirawat di tempat isolasi terpusat.
Baca juga: Menkes: 9.855 Orang di Daftar Hitam Nekat Nyelonong Masuk Mal hingga Kawasan Industri
"Kita yang kena (Covid-19 tanpa gejala, ringan, sedang) yang penting isolasi dan sembuh sendiri, 20 persen pasien membutuhkan rumah sakit 5 persen masuk ICU dan sekitar 1,7 sampai 2,2 persen wafat," ujarnya.
Lebih jauh, Budi mengatakan, pemerintah hingga kini masih berupaya menekan laju penularan virus corona di masyarakat dengan cara memperkuat tes, pelacakan kontak erat dan isolasi.
Selain itu, pemerintah juga mempercepat pelaksanaan vaksinasi dan meminta masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Sekarang (kasus aktif) di bawah 30.000, 30.000 kali 20 persen, berarti yang butuh rumah sakit paling cuma 6.000, dibandingkan dulu bisa hampir 100.000," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.