Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes: Jika Ditemukan Positivity Rate Lebih dari 5 Persen, Sekolah Harus Ditutup Selama 2 Minggu

Kompas.com - 04/10/2021, 17:11 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyusun metode active surveillance guna memantau dan mencegah penyebaran Covid-19 saat pembelajaran tatap muka (PTM).

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, jika satu sekolah memiliki angka positivity rate di atas 5 persen, sekolah tersebut harus ditutup sementara.

“Kami sudah menentukan kalau misalnya positivity rate dari 1 sekolah itu di atas 5 persen maka sekolahnya kita minta tutup dulu selama 2 minggu sambil kita perbaiki protokol kesehatannya,” kata Budi di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (4/10/2021).

Selanjutnya, apabila sekolah memiliki angka positivity rate antara 1 sampai 5 persen, kelas yang memiliki pasien Covid-19 akan diminta untuk mengosongkan kelas sementara waktu.

Dengan demikian, siswa yang berada di kelas lain dapat tetap mengikuti PTM.

Baca juga: PTM Terbatas di Depok, Murid ke Sekolah Cuma 2x2 Jam Seminggu

Adapun jika satu sekolah memiliki angka positivity rate di bawah 1 persen, akan dilakukan metode surveillance terhadap pasien positif atau orang yang memiliki kontak eratnya dengan pasien.

“Diharapkan dengan menjalankan disiplin seperti ini, kita bisa mengidentifikasi atau menyurvei secara dini,” kata Menkes.

“Kalau ada pelajar-pelajar kita yang positif, tidak perlu itu menunggu itu menjadi besar sehingga harus menutup seluruh kota,” lanjutnya.

Ia menjelaskan, metode active surveillance ini memiliki prinsip 10 persen dari sekolah yang PTM dalam satu kabupaten/kota akan dilakukan random surveillance.

“Dari situ kemudian kita bagi secara proporsi ke kecamatan-kecamatan yang ada di kabupaten/kota tersebut,” lanjutnya.

Baca juga: Belajar Tatap Muka 1.509 Sekolah Mulai Digelar, Ini Pesan Wagub DKI

Menurutnya, active surveillance juga mengambil 30 sampel dari siswa dan 3 sampel guru dari setiap sekolah.

Menurut Budi, sistem active surveillance di sekolah ini sudah mulai diterapkan di sekolah yang berada di DKI Jakarta.

“Dan hasil yang sudah kita lakukan minggu lalu dengan Jakarta, memang kita temui masih adanya positivity rate dari pelajar-pelajar yang ada di Jakarta,” ungkap Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Nasional
Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Nasional
Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri 'Open House' di Teuku Umar

Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri "Open House" di Teuku Umar

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan 'Amicus Curiae' ke MK

Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Nasional
Telepon Wamenlu AS Pasca-serangan Iran ke Israel, Menlu Retno: Anda Punya Pengaruh Besar

Telepon Wamenlu AS Pasca-serangan Iran ke Israel, Menlu Retno: Anda Punya Pengaruh Besar

Nasional
Bakal Hadiri Putusan Sengketa Pilpres, Ganjar Berharap MK Tak Buat 'April Mop'

Bakal Hadiri Putusan Sengketa Pilpres, Ganjar Berharap MK Tak Buat "April Mop"

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Nasional
Soal 'Amicus Curiae' Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat 'April Mop'

Soal "Amicus Curiae" Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat "April Mop"

Nasional
Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Nasional
Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halalbihalal Golkar

Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halalbihalal Golkar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com