Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Eks Pangkostrad yang Minta Patung Terkait Sejarah G30S Dipindahkan

Kompas.com - 30/09/2021, 20:55 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen (Purn) Azmyn Yusri Nasution mengungkapkan alasan pemindahan tiga patung di Museum Dharma Bhakti, Markas Kostrad, Jakarta.

Azmyn mengatakan, pemindahan patung itu merupakan permintaannya yang dilayangkan kepada Pangkostrad Letjen Dudung Abdurachman pada 30 Agustus 2021. Azmyn merupakan penggagas pembuatan patung tersebut.

"Saya sampaikan ini (pemindahan patung) ke Pangkostrad dan alhamdulillah direspons positif," kata Azmyn, dikutip dari program Kompas Petang di Kompas TV, Kamis (30/9/2021).

Baca juga: TNI Dituduh Disusupi PKI Gara-gara Bongkar Patung Sejarah G30S/PKI, AY Nasution: Tudingan Terlalu Dangkal

Ketiga patung yang dipindahkan itu merupakan tiruan sosok tokoh angkatan bersenjata, yakni AH Nasution, Soeharto, dan Sarwo Edhie Wibowo.

Mereka disebut memiliki peran dalam menumpas Partai Komunis Indonesia (PKI) yang dituding Pemerintah Orde Baru sebagai dalang di balik peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S). 

Azmyn menuturkan, keinginannya itu tidak muncul tiba-tiba. Setelah pensiun atau purnatugas, Azmyn banyak membaca dan mendengarkan ceramah agama Islam.

Setelah itu, ia merasa merasa pembuatan patung yang digagasnya bertentangan dengan keyakinan.

"Di dalam agama Islam ini sangat dilarang membuat patung, menyimpan patung, apalagi berinisiatif membuatnya, itu dosanya sangat besar. Ini mengganggu pikiran saya," ungkap Azmyn.

Baca juga: Sepak Terjang Gatot Nurmantyo yang Getol Menyuarakan Isu Kebangkitan PKI...

Ia kemudian menemui Dudung dan menyampaikan keinginannya untuk memindahkan patung tersebut.

Permintaan tersebut dipenuhi. Pemindahan patung dilakukan tak lama setelah keduanya bertemu.

Namun, Azmyn tak menyangka pemindahan patung itu justru memunculkan polemik yang berangkat dari tudingan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.

Gatot menuding pemindahan patung tersebut mengindikasikan TNI telah disusupi ideologi Partai Komunis Indonesia (PKI).

"TNI itu institusi besar. Jangankan itu, saya masuk, pensiunan, masuk saja saya ditahan. Penyusupan itu analisa yang terlalu dangkal," tegas Azmyn.

Baca juga: Tiga Patung Penumpas G30S/PKI Dibongkar Penggagas, Pangkostrad Tidak Bisa Menolak


Sebelumnya, Gatot menuding paham komunisme kini telah menyusup ke dalam tubuh TNI. Tudingan ini merujuk pada video pendek yang memperlihatkan hilangnya diorama penumpasan G30S di Museum Dharma Bhakti, Markas Kostrad, Jakarta.

"Ini berarti sudah ada penyusupan di dalam tubuh TNI," ujar Gatot, dalam diskusi virtual Bertajuk TNI Vs PKI, Minggu (26/9/2021).

Selain Gatot, hadir pula peneliti LIPI Siti Zuhro, Mantan Ketua MA Bagir Manan, hingga Mantan Menakertrans Fahmi Idris sebagai narasumber.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com