JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, sejauh ini varian corona Lambda, Mu, R.1 dan C.1.2 belum teridentifikasi di Indonesia.
"Sampai saat ini kami sampaikan varian-varian lain Lambda, Mu, R.1, C.1.2 maupun varian lainnya belum ditemukan di negara kita," kata Nadia, dalam siaran pers secara virtual melalui kanal YouTube FMB9ID_IKP, Rabu (29/9/2021).
Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan agar Varian Corona Mu, Lambda, dan C.1.2 Tak Masuk Indonesia?
Nadia mengatakan, pemeriksaan sampel dengan metode Whole Genome Sequencing (WGS) terus dilakukan terhadap klaster kasus Covid-19, kasus positif individual dan kasus positif dari pelaku perjalanan internasional.
"Kita juga akan berkonsultasi dengan WHO untuk terus memperbarui informasi terkait varian-varian baru yang berpotensi dan menyebar di Indonesia," ujarnya.
Nadia mengatakan, hingga saat ini, ada 6.734 sampel yang telah diperiksa dengan metode WGS dan masuk database global.
Baca juga: Soal Varian Baru R.1, Satgas: Pengingat bahwa Covid-19 Belum Sepenuhnya Hilang
Ia mengatakan, dari jumlah sampel tersebut, sebanyak 2.945 sampel terdeteksi merupakan varian Delta.
"Selain varian Delta kita juga mengidentifikasi varian Alpha, Beta dan varian lokal lainnya di Indonesia," ucapnya.
Nadia mengatakan, untuk mencegah masuknya varian baru virus Corona, pemerintah memperketat penjagaan di pintu-pintu masuk kedatangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.