JAKARTA, KOMPAS.com - Survei Indikator Politik terkini mengungkapkan, mayoritas masyarakat, yaitu sebanyak 58 persen tidak setuju jika pemerintah menyediakan vaksinasi Covid-19 berbayar bagi warga yang mampu dan bersedia.
Sementara itu, yang setuju sebanyak 31 persen.
"Dukungan sangat besar diberikan responden terhadap program vaksinasi pemerintah. Lalu, kami tanya, apakah setuju vaksin berbayar bagi warga yang mampu? Sebagian besar tidak setuju," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi, dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring, Minggu (26/9/2021).
Baca juga: Survei Indikator: Tingkat Kepuasan Kinerja Jokowi Menurun, Kini 58,1 Persen Responden Puas
Selain itu, sebagian besar responden juga tidak bersedia jika pemerintah menyediakan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster berbayar.
Burhanuddin mengatakan, sebanyak 54 persen menyatakan tidak setuju, sementara yang setuju 34 persen.
"Sebagian besar juga tidak setuju," katanya.
Sementara itu, terkait pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), Burhannudin mengungkapkan sebanyak 67,3 persen warga menilai tidak perlu lagi ada perpanjangan.
Tiap warga harus menjaga kesehatan diri dan keluarga masing-masing.
Bertalian dengan itu, mayoritas warga, yaitu sebanyak 60,9 persen berpendapat protokol kesehatan berupa 3M (mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker) harus tetap dilaksanakan secara ketat.
Baca juga: Jokowi: RI Berhasil Amankan Stok Vaksin yang Diperebutkan 220 Negara
Penerapan prokes juga tetap harus dijaga meski cakupan vaksinasi Covid-19 terus meningkat.
"Jadi mereka tidak setuju PPKM diperpanjang bukan berarti bebas tidak menerapkan prokes," ujar Burhanuddin.
Survei Indikator Politik soal persepsi publik atas isu-isu terkini ini diselenggarakan dengan melakukan wawancara terhadap 1.200 responden pada 17-21 September 2021.
Pemilihan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling.
Margin of error sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Pemerintah bakal membuka mekanisme vaksinasi Covid-19 secara mandiri alias berbayar tahun depan. Vaksinasi ini ditujukan untuk masyarakat mampu.