Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Tetap Terima Aspirasi Masyarakat Selama Pandemi, Bisa Lewat Surat atau Medsos

Kompas.com - 24/09/2021, 18:40 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR Puan Maharani menegaskan, pihaknya terbuka menerima aspirasi dari masyarakat.

Menurut dia, ada sejumlah cara yang dapat dilakukan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi selama pandemi Covid-19, mulai dari cara tradisional seperti berkirim surat hingga melalui sarana media online.

"Surat pertama, tetap walaupun zaman sudah modern, digital begini, surat tetap masih kita terima. Karena saya tetap banyak sekali terima surat-surat pengaduan, aspirasi dan lain sebagainya," kata Puan dalam siaran live di akun Instagram @dpr_ri bersama presenter Feni Rose, Jumat (24/9/2021).

Baca juga: DPR Belum Terapkan PeduliLindungi untuk Syarat Masuk, tetapi Kapasitas Tamu Dibatasi

Puan mengatakan, surat-surat itu diterima Kesekretariatan Jenderal DPR dan kemudian diserahkan pada masing-masing alat kelengkapan dewan (AKD).

Ketika ditanya presenter Feni Rose apakah surat-surat tersebut semuanya dibaca, Puan mengatakan, ada mekanisme yang berlaku.

"Ada prosesnya, jadi yang ditujukan ke komisi ya ke komisi. Ke Ketua DPR ya ke Ketua DPR. Jadi ada pembagiannya setelah disortir secara mekanisme. Karena kan surat yang masuk itu tetap harus ada penomoran," ucap dia.

Selain surat, menurut Puan, masyarakat bisa menyampaikan aspirasi atau pengaduan lewat media sosial milik DPR di antaranya Instagram @dpr_ri, Facebook, Twitter.

Kemudian, masyarakat bisa menggunakan situs web DPR. Dari situ, kata Puan, akan ada mekanisme yang harus dilakukan masyarakat jika ingin menyampaikan aspirasi.

"Email juga bisa. Direct message Instagram juga bisa. Harusnya semua cepat merespons ya. Karena memang sudah ada tim yang kemudian membaca, kemudian memberi tahu kita mana hal yang harus direspons secara langsung," ujar dia.

Baca juga: Ketua DPR Minta Pemerintah Percepat Vaksinasi Covid-19

Adapun penerimaan aspirasi masyarakat ke DPR dinilai penting sebagai salah satu proses mencapai fungsi pengawasan DPR terhadap pemerintah.

Namun, aspirasi masyarakat yang diperjuangkan DPR justru dinilai hanya sedikit.

Hal tersebut diungkapkan oleh peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus.

Lucius mengatakan, rendahnya kinerja DPR mencerminkan bahwa hanya sedikit aspirasi masyarakat yang diperjuangkan oleh para wakil rakyat.

"Perjuangan aspirasi paling nyata itu bisa dilihat melalui hasil kinerja. Dengan hasil kinerja yang buruk, kita bisa menyimpulkan bahwa serap aspirasi yang dilakukan anggota dengan sokongan dana luar biasa besar gagal membawa hasil," kata Lucius saat dihubungi, Rabu (15/9/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com