JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya akan melakukan survei seroprevalensi secara berkala guna menyempurnakan deteksi kasus Covid-19 di masyarakat berdasarkan data riil.
"Untuk mengetahui berapa yang sudah tertular dan berapa titer antibodinya dan apakah ada penurunan," kata Budi dalam konferensi pers secara virtual terkait perpanjangan PPKM Level 2-4, Senin (20/9/2021).
Seroprevalensi merupakan perhitungan jumlah individu dalam suatu populasi yang memperlihatkan hasil positif untuk suatu penyakit berdasarkan spesimen serologi atau serum darah.
Baca juga: Angka Kesembuhan Covid-19 di Luar Jawa Bali Dekati Rata-rata Nasional, Kematian Lebih Rendah
Budi mengatakan, survei tersebut akan dilakukan enam bulan sekali di 34 provinsi.
Sehingga, hasil survei tersebut dapat digunakan sebagai dasar membuat kebijakan ke depan.
"Dan diharapkan dalam 2 bulan, survei yang bekerja sama WHO dengan Kementerian Dalam Negeri dan beberapa perguruan tinggi ini bisa kita lakukan di 100 kabupaten/kota," ujarnya.
"Jadi kita masih punya waktu untuk menyempurnakan platform melacaknya kita, agar benar-benar menjadi jauh lebih siap kalau nanti ada gelombang ketiga yang datang atau juga kalau nanti memang sudah beralih ke endemi," katanya.
Budi mengatakan strategi deteksi atau 3T (testing, tracing, treatment) di Indonesia terus mengalami peningkatan berkat kerja sama seluruh pihak, termasuk personel TNI-Polri.
Baca juga: Menkes Sebut Testing Covid-19 Capai 4 Kali Lipat dari Standar WHO
Budi melaporkan pelacakan kasus Covic-19 di Indonesia saat ini sudah sampai pada angka rata-rata 10 kontak erat per kasus konfirmasi.
Namun sampai saat ini baru 50 persen orang yang dites bisa diisolasi pada fasilitas terpusat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.