JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan menyatakan, penurunan jumlah spesimen Covid-19 yang diperiksa pada Kamis (16/9/2021) terjadi akibat pemindahan data Rapid Diagnostic Test (RDT) ke pusat data nasional.
Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Siti Nadia Tarmizi, proses maintenance data itu membutuhkan waktu 3-4 hari.
"Kemarin ada maintenance migrasi data RDT ke pusat data nasional, butuh 3-4 hari tapi data baru akan masuk bertahap tentunya dari daerah," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Jumat (17/9/2021).
Nadia juga mengatakan, penumpukan jumlah spesimen pada Jumat ini merupakan imbas dari pemindahan data tersebut
"Ini masuknya bertahap juga," ujarnya.
Baca juga: UPDATE: 388.292 Spesimen Covid-19 Diperiksa dalam Sehari, Positivity Rate Versi PCR 6,35 Persen
Lebih lanjut, terkait target pemerintah untuk mengejar testing 300-000-400.000 per hari, Nadia mendorong pemerintah daerah untuk melaksanakan testing dan tracing sesuai target yang ditetapkan di dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri).
"Dan terus melatih tracer," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, Jumlah spesimen Covid-19 yang diperiksa pemerintah pada Kamis menurun di bawah 100.000, yaitu hanya 99.130. Spesimen itu berasal dari 54.766 orang.
Rinciannya, sebanyak 38.291 orang diambil sampelnya menggunakan tes swab polymerase chain reaction (PCR), 507 orang menggunakan tes cepat molekuler (TCM), dan 15.968 orang menggunakan tes swab antigen.
Kemudian, sebanyak 82.294 spesimen diperiksa dengan metode PCR, 530 spesimen melalui TCM, dan 16.306 spesimen melalui tes swab antigen.
Baca juga: Pemeriksaan Spesimen di Bawah 100.000, Alarm agar Tak Terjadi Lagi Lonjakan Kasus Covid-19
Secara kumulatif, hingga Kamis ini pemerintah telah memeriksa 35.536.402 spesimen Covid-19 dari 23.593.249 orang.
Adapun pada Jumat ini, pemerintah memeriksa 388.292 spesimen yang berasal dari 293.454 orang yang diambil samplenya.
Total pemeriksaan spesimen Covid-19 kini tercatat ada 35.924.694 dari 23.886.703 orang yang diambil sampelnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.