JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli epidemiologi dari Griffith University Dicky Budiman mengatakan kasus long covid atau gejala Covid-19 jangka panjang harus menjadi cacatan yang serius bagi Indonesia.
Sebab, kata dia, long covid bisa membawa seseorang pada kematian meski sudah mendapatkan hasil pemeriksaan laboratorium negatif Covid-19.
"Jadi saya sampaikan bahwa masalah Covid-19 ini bukan masalah saat ini. Bahwa long covid di Indonesia sudah menjadi serius catatan semuanya," kata Dicky dalam diskusi daring, Selasa (14/9/2021).
Dicky pun bercerita bahwa ada temannya yang berprofesi sebagai dokter sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19, namun akhirnya meninggal yang disebabkan oleh long covid.
Oleh karena itu, ia mengingatkan agar masalah semacam ini menjadi perhatian semua pihak.
"Kematian bukan hanya karena ketika dia terinfeksi covid, tapi long covid pun akan menyebabkan kematian," ujar dia.
Baca juga: Satgas: Kasus Covid-19 di Indonesia Turun, saat Negara Lain Alami Gelombang Ketiga
Adapun pasien Covid-19 yang mengalami long covid setelah dinyatakan sembuh, kemungkinan menghadapi ancaman kesehatan, bahkan risiko kematian yang lebih tinggi hingga 6 bulan setelah terinfeksi virus corona.
Hal itu diungkap sebuah penelitian besar yang dilakukan terhadap 87.000 pasien Covid-19 dan hampir 5 juta pasien kontrol dalam database federal.
Dalam studi yang telah diterbitkan di jurnal Nature ini ditemukan, pasien Covid-19 memiliki risiko kematian 59 persen lebih tinggi hingga 6 bulan setelah terinfeksi, dibandingkan dengan orang yang tidak terinfeksi.
Melansir WebMD, menurut para peneliti, temuan itu diterjemahkan menjadi sekitar delapan kematian tambahan per 1.000 pasien selama 6 bulan, karena banyak kematian yang disebabkan oleh komplikasi long covid tidak dicatat sebagai kematian Covid-19.
Baca juga: Ribuan Orang Positif Covid-19 Masih Bepergian, Pemerintah Diingatkan Potensi Ledakan Kasus
Di antara pasien yang dirawat di rumah sakit dan meninggal setelah lebih dari 30 hari, terdapat 29 kematian lebih per 1.000 pasien selama 6 bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.