JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkapkan, TNI menyiagakan pos pengamanan guna memperketat kedatangan warga negara asing (WNA) dan warga negara Indonesia (WNI) yang datang dari luar negeri.
Pos pengamanan ini bertujuan untuk mencegah masuknya varian Mu, varian baru virus corona di Tanah Air.
"Kita semua mendengar ada varian baru Covid-19 (Mu) yang saat ini harus kita antisipasi, berupaya memitigasi supaya varian baru tidak masuk ke Indonesia," ujar Hadi, saat memimpin rapat evaluasi penanganan Covid-19 bersama jajarannya melalui video conference, Selasa (14/9/2021).
Baca juga: Waspadai Varian Mu, Pemerintah Diminta Perketat Akses Masuk ke Indonesia
"Kita harus mencegah varian baru yang berbahaya ini masuk ke Indonesia, karena dikhawatirkan akan mempengaruhi efektifitas vaksin," sambung dia.
Kepada jajarannya, Hadi mengingatkan agar pelaksanaan tugas harus tetap berjalan optimal kendati di saat ini Indonesia mengalami tren perbaikan penanganan Covid-19.
"Akan tetapi kita sama sekali tidak boleh lengah dan harus terus mewaspadai untuk mengantisipasi risiko penularan yang masuk di beberapa daerah," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Hadi juga memaparkan, positivity rate Indonesia saat ini berada di angka 3,98 persen.
Menurutnya, angka tersebut berada di bawah standar yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia, WHO, yakni 5 persen.
Kendati mengalami kemajuan, Hadi juga mengingatkan, rasio tracing kontak erat yang saat ini berada di posisi 1 berbanding 8 agar terus ditingkatkan.
Baca juga: Kemenkes Terus Berkonsultasi dengan WHO Antisipasi Virus Corona Varian Mu
"Saya memberikan apresiasi yang tinggi atas kerja keras dan dedikasi kepada seluruh Kepala Staf Angkatan, Pangkotama dan jajarannya sampai kepada level prajurit yang ditugaskan langsung ke lapangan," terang Hadi.
Selain itu, Hadi juga menyampaikan terkait persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 di Papua dan World Super Bike 2021 di Mandalika.
Untuk menyiapkan event tersebut, lanjut Hadi, dibutuhkan akselerasi vaksinasi.
"Khususnya di wilayah-wilayah event tersebut menjadi prioritas utama disamping wilayah-wilayah yang capaiannya masih rendah," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.