JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan, potensi nilai ekonomi digital di Indonesia mencapai sekitar 124 miliar dollar Amerika Serikat (AS) pada 2025.
Johnny menekankan, kesempatan tersebut harus direbut melalui berbagai upaya yang kini disiapkan pemerintah.
"Indonesia harus menangkap peluang tersebut sebaik mungkin," kata Johnny, dalam pembukaan Program Digital Leadership Academy 2021, secara daring, Senin (13/9/2021).
Baca juga: Pemerintah Bersiap Hadapi Potensi Peningkatan Nilai Ekonomi Digital
"Satu proyeksi yang luar biasa, setara dengan 40 persen ekonomi digital ASEAN terbesar di antara negara-negara Asia Tenggara lainnya," ucapnya.
Menurut Johnny, saat ini pemerintah juga sudah menyiapkan upaya terkait akselerasi digital, yakni melalui percepatan perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital.
Kemudian, pemerintah akan membuat peta jalan atau roadmap transformasi dan integrasi pusat data nasional yang sedang disiapkan Kemenkominfo.
Selanjutnya, penyiapan kebutuhan sumber daya manusia bidang digital dan regulasi atau payung hukum yang berpihak pada kepentingan nasional.
"Kominfo menyiapkan peta Jalan Indonesia digital tahun 2021-2024," ucap Johnny.
Baca juga: Indonesia Bidik 40 Persen Potensi Ekonomi Digital ASEAN pada 2025
Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan, pemerintah berupaya membidik potensi ekonomi digital di kawasan ASEAN. Bahkan, pemerintah menargetkan bisa menguasai hampir separuh potensi pasar tersebut pada 2025.
"Berdasarkan arahan Bapak Presiden, Indonesia telah menargetkan agar pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia pada tahun 2025 dapat menguasai sekitar 40 persen dari total potensi ekonomi digital di ASEAN," ujar Lutfi dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Senin (23/8/2021).
Oleh karena itu, pemerintah berupaya untuk memanfaatkan perdagangan internasional, khususnya terkait perdagangan e-commerce melalui kerja sama dengan negara-negara ASEAN.
Pada 2021 diperkirakan transaksi e-commerce Indonesia akan mencapai Rp 354,3 triliun atau meningkat 33,11 persen per tahun dibandingkan 2020 yaitu Rp 266,2 triliun.
Baca juga: Ekonomi Digital dan Teknologi Diprediksi Bakal Tumbuh Pesat hingga 2030
Volume transaksi e-commerce juga mengalami peningkatan signifikan dengan pertumbuhan 68,34 persen per tahun. Pada 2021 diprediksi volume transaksi akan mencapai 1,35 miliar transaksi atau naik sebesar 38,17 persen per tahun dibandingkan 2020 yang hanya 925 juta transaksi.
Tak hanya di Indonesia, peningkatan peran e-commerce juga terjadi dalam pertumbuhan ekonomi di wilayah ASEAN. Saat ini tercatat kontribusi perdagangan melalui sistem elektronik mencapai 7 persen dari total GDP ASEAN.
Pertumbuhan e-commerce di Asia yang diperkirakan menjadi 200 miliar dollar AS pada 2025. Lutfi memaparkan, selama periode 2015-2019, e-commerce di ASEAN telah tumbuh sebanyak tujuh kali lipat dari 5,5 miliar dollar AS pada 2015 menjadi 38 miliar dolar AS pada 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.