Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Pastikan Ketersediaan Vaksin Covid-19 untuk Penyuntikan Dua Dosis Sudah Terpenuhi

Kompas.com - 08/09/2021, 14:43 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin memastikan bahwa ketersediaan vaksin Covid-19 untuk penyuntikan sebanyak dua dosis sudah terpenuhi seluruhnya.

Hal tersebut merupakan salah satu persiapan pemerintah untuk mengubah status pandemi Covid-19 menjadi endemi.

"Pemerintah menyiapkan vaksinnya dan untuk sampai dua kali suntikan itu sudah selesai, tersedia semuanya," kata Ma'ruf saat meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) ke beberapa sekolah di Jakarta, Rabu (8/9/2021).

Baca juga: Wapres: Jika Siswa atau Guru Positif Covid-19, Tidak Boleh ke Sekolah

Ma'ruf mengatakan, pemerintah menargetkan pada Desember 2021, target vaksinasi kepada masyarakat sebanyak dua dosis sudah terpenuhi.

Pemerintah menargetkan 77 persen populasi penduduk Indonesia atau 208,2 juta orang divaksinasi Covid-19 untuk membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok.

"Memang tadinya diharapkan Desember 2021 sudah dua kali penyuntikan vaksin terpenuhi," kata dia.

Selain itu, percepatan melaksanakan vaksinasi juga sangat penting dalam mempertimbangkan perubahan status dari pandemi ke endemi tersebut.

Baca juga: Kasus Covid-19 Turun, Wapres: Jangan sampai Euforia karena Merasa Aman

Ma'ruf mengatakan, percepatan vaksinasi sangat terkait dengan ketersediaan vaksinator yang ditugaskan melakukan vaksinasi.

Oleh karena itu, kata dia, dalam melakukann vaksinasi tidak hanya mengandalkan tenaga kesehatan dari dinas-dinas tapi juga terdapat intervensi dari TNI, Polri, dan tenaga dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN).

"Dengan empat jalur ini, kita harapkan ada percepatan. Vaksinnya sudah tersedia dan semua dikerahkan selain tenaga dinas kesehatan, TNI/Polri, BKKBN dan beberapa relawan," kata dia.

Ma'ruf mengatakan, saat ini jumlah yang divaksinasi sudah ada di atas satu juta orang per hari.

Baca juga: Wapres Berharap Semua Pihak Bersiap Masuki Fase Endemi Covid-19

Pemerintah pun terus memacu agar target tersebut meningkat menjadi lebih dari dua juta orang per hari.

"Itu yang sedang diusahakan dan sudah mulai dilakukan. Sudah ada kenaikan-kenaikan setiap harinya," ujar Ma'ruf.

Adapun saat ini pemerintah sedang mempertimbangkan untuk mengubah status bencana Covid-19 di Tanah Air sebagai endemi.

Hal tersebut menyusul adanya penurunan kasus yang cukup signifikan dan fakta bahwa Covid-19 belum akan hilang dari muka bumi ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com