JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) yang sudah digelar di beberapa sekolah terdapat syarat khusus yang harus dipatuhi.
Salah satu syarat tersebut adalah apabila siswa atau guru terpapar Covid-19 tidak diperkenankan ke sekolah.
"Ada syarat, (yang bisa ke sekolah) di rumahnya tidak boleh ada yang terpapar Covid-19. Kalau ada siswa yang di rumahnya terpapar, dia tidak boleh ikut tatap muka atau gurunya ada yang di rumahnya terpapar, tidak boleh mengajar," kata Ma'ruf saat melakukan konferensi pers secara daring usai peninjauan PTM ke beberapa sekolah di Jakarta, Rabu (8/9/2021).
Baca juga: Skenario Sekolah Tatap Muka di Depok, Murid Hanya Masuk 2 Kali 2 Jam Seminggu
Ma'ruf mengatakan, persyaratan lainnya yang harus dipenuhi agar bisa melaksanakan PTM adalah seluruh siswa dan guru harus sudah divaksinasi.
Berdasarkan tinjauannya tersebut, Ma'ruf menemukan bahwa hampir seluruh siswa sudah divaksinasi Covid-19 sebanyak dua kali, termasuk para gurunya.
Tidak hanya itu, infrastruktur sekolah dalam melaksanakan PTM juga harus terpenuhi.
"Ini beberapa asesmen yang saya tahu. Kalau sekolah itu ada terjadi (klaster Covid-19), maka diisolasi dan ditutup sekolahnya," ucap dia.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, di Ibu Kota percobaan sekolah PTM telah dilaksanakan sejak April-Juni 2021 di 81 sekolah setelah melewati dua kali asesmen.
Dari pengalaman tersebut, Anies memastikan tidak ditemukan adanya kasus penularan Covid-19.
"Kali ini baru 10 hari, sejauh ini alhamdulillah tidak ada kasus penularan terjadi, tapi tentu dipantau," kata dia.
Anies mengatakan, sekolah akan memantau ada atau tidaknya kasus Covid-19 di rumah siswa.
Apabila ada anak yang dua hari berturut-turut tidak masuk sekolah, kata dia, sekolah harus mencari tahu apa yang terjadi pada anak itu.
Baca juga: Tinjau Pembelajaran Tatap Muka, Wapres: Anak-anak Gembira Sekali
"Jumlah siswa yang tidak terlalu banyak ikut PTM, yaitu 50 persen diharapkan memudahkan sekolah untuk memantau anak-anaknya," kata dia.
"Di Jakarta ada 10.000 sekolah yang mulai sekarang 610 sekolah PTM dan secara bertahap seluruh sistemnya belajar untuk mengendalikan penularan," ucap Anies.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.