JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim menceritakan pengalaman berkesannya saat masih menjabat sebagai CEO Go-Jek.
Nadiem menyampaikan ini di acara bincang-bincang yang disiarkan di kanal YouTube Kemendikbud RI, Minggu (5/9/2021), saat seorang siswa menanyakan pengalaman paling berkesan dalam hidupnya.
Nadiem mengungkapkan, ia sangat tersentuh ketika melihat tangis bahagia seorang sopir Go-Jek bisa menyekolahkan anaknya hingga ke perguruan tinggi karena memperoleh pendapatan tambahan dari bisnis yang dikelolanya.
“Saya merasa senang jika apa yang kita lakukan itu benar-benar memberikan suatu jendela, memberikan suatu kesempatan bagi banyak orang untuk menyekolahkan anaknya, membantu ibunya yang sakit, dan lain-lain. Jadi bukan hanya bisnis saja,” kata Nadiem dalam keterangan tertulis, Senin (6/9/2021).
Baca juga: Nadiem Imbau Siswa Berani Ambil Risiko dan Cari Teman yang Berambisi untuk Terus Capai Prestasi
Dalam kesempatan yang sama, seorang mahasiswa juga menanyakan cara Nadiem saat mengalami hambatan hingga merasa mandek.
Nadiem mengatakan, hambatan yang intens hingga mandek adalah jalan orang sukses yang memiliki ambisi untuk meraih keberhasilan.
“Jangan anggap hambatan itu adalah suatu monster yang membuat ketakutan hingga terus-terusan mengeluarkan suara untuk berhenti hingga putus asa,” ujar Nadiem.
Oleh karena itu, Nadiem mengajak para peserta didik yang merasa mandek dalam progresnya untuk melakukan sesuatu yang berbeda, misalnya dengan mengambil waktu istirahat atau break sejenak.
“Jadi kita harus mengganti suasana yang akan menemukan suatu emosi yang baru,” ucap dia.
Nadiem mengatakan, apabila hal yang sedang dikerjakan harus benar-benar dilakukan dan tidak punya kesempatan untuk pindah topik, ia menyarankan agar tetap melanjutkan saja tanpa berpikir kualitasnya bagus atau tidak.
Baca juga: Nadiem Ungkap Alasan Berbahasa Indonesia dengan Anak hingga Usia 2 Tahun
Selain itu, ia berpesan agar berolahraga. Menurut dia, olahraga otomatis mengeluarkan kita dari pemikiran-pemikiran yang rumit.
Nadiem pun menyarankan peserta didik untuk membaca buku saat merasa mandek.
“Kalau saya baca buku dan mendalami buku, menurut saya secara psikologis bisa mengeluarkan kita dari situasi mandek,” kata Nadiem.
Selain itu, Nadiem berpesan kepada siswa yang memiliki kebutuhan khusus untuk tetap semangat dan berprestasi.
Eks CEO Go-Jek ini mengatakan, walaupun peserta didik berkebutuhan khusus memiliki kekurangan di satu aspek, Tuhan juga memberikan mereka kelebihan di aspek lain.
“Kita harus benar-benar mencari bakat dan talenta talenta pada anak-anak yang punya kebutuhan khusus dan menunjukkan bahwa sebenarnya kemampuan untuk meraih prestasi itu tidak ada batasnya,” ujar Nadiem.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.