Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum PAN Apresiasi Pemerintah Tangani Covid-19 karena Kasus Harian Turun Drastis

Kompas.com - 31/08/2021, 12:38 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Rakhmat Nur Hakim

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengapresiasi pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 sehingga kasus harian virus corona perlahan mengalami penurunan.

Zulhas menyampaikan hal tersebut karena berkaca pada kondisi penurunan kasus yang mulai terjadi sejak akhir Agustus 2021.

"Berkat kerja keras semua pihak, akhir Agustus ini Alhamdulillah Covid-19 sudah mulai terkendali. Tanggal 30 Agustus kemarin kasus positif harian sudah di angka 5.436. Hasil baik ini harus kita apresiasi bersama, pemerintah sudah bekerja sangat baik dan boleh dikatakan berhasil," kata Zulkifli dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PAN yang dipantau virtual, Selasa (31/8/2021).

Baca juga: Soal Penanganan Pandemi, Ketum PAN: Kita Tak Boleh Terpecah Belah dan Sibuk Nyinyir

Pria yang akrab disapa Zulhas ini mengatakan, kondisi kasus harian Covid-19 saat ini sudah menurun drastis jika dibandingkan pada pertengahan Juli 2021. Ketika itu kasus Covid-19 mengalami peningkatan tajam. Saat itu, kasus harian menembus angka 56.000 per hari.

"Saat itu kita menghadapi kepanikan luar biasa. Tingkat keterisian rumah sakit mencapai 95 persen, oksigen langka, pemakaman penuh, Wisma Atlet penuh, tenaga kesehatan berguguran, vaksin belum tersebar," ucap dia.

Namun, melihat perkembangan terkini, sejak akhir Agustus kasus perlahan mengalami penurunan.

Zulhas menuturkan, angka keterisian rumah sakit sudah mulai menurun. Ia mencontohkan di Jakarta, keterisian rumah sakit hanya 13 persen.

"Wisma Atlet katanya juga sudah kosong. Vaksin sudah mulai tersebar merata. Hasil baik ini harus kita apresiasi bersama," ucapnya.

Baca juga: Kata Zulkifli Hasan Setelah PAN Diundang Jokowi untuk Rapat di Istana

Kendati demikian, Zulhas tetap meminta pemerintah waspada meski kasus Covid-19 menurun. Ia mengatakan, banyak masalah turunan lain akibat Covid-19. Bukan hanya dari krisis kesehatan, melainkan juga krisis ekonomi.

"Adanya kebijakan PSBB lalu PPKM membuat perekonomian lesu, terutama sektor riil, sehingga banyak terjadi PHK. Pengangguran pun meningkat, rakyat kesulitan," kata dia.

Oleh karena itu, ia mendorong pemerintah tetap memperhatikan dampak akibat Covid-19, termasuk kebijakan PPKM yang tentu menyulitkan masyarakat.

Ia pun meminta agar pemerintah terus menolong rakyat sesegera dan semaksimal mungkin.

"Covid-19 ini membawa dampak yang bersifat multidimensional. Seluruh elemen bangsa harus bersatu untuk menangani masalah ini. Rakyat harus ditolong. Tidak sibuk berdebat apalagi terpecah belah," ujar Zulhas.

Adapun rapat digelar secara fisik dan virtual. Rapat ini diikuti secara langsung oleh para Ketua Dewan Pimpinan Wilayah seluruh Indonesia dan pengurus harian DPP.

Sementara itu, Rakernas diikuti secara daring oleh para pimpinan DPW dan para Ketua DPD yang terpusat di masing-masing DPW.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com