JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong pemberdayaan terhadap mereka yang ingin fokus dalam industri fashion muslim.
Pemberdayaan itu salah satunya dengan memasukkan fashion ke dalam kurikulum pendidikan sebagaimana yang digagas Indonesia Fashion Chamber (IFC) saat bertemu Wapres Ma'ruf secara virtual, Senin (30/8/2021).
Melalui pemberdayaan tersebut, diharapkan akan lahir para ahli di bidang fashion muslim sehingga menjadi salah satu yang dapat mendorong perkembangan industri produk halal Tanah Air.
“Ada usulan untuk melahirkan di tingkat akademisi, (ahli) fashion. Ini nanti kita komunikasikan dengan Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) supaya apa yang selama ini digarap tidak hanya menjadi ahli-ahi di bidang keuangan, tetapi juga di bidang fashion. Saya setuju sekali,” ujar Ma'ruf, dikutip dari siaran pers, Selasa (31/8/2021).
Baca juga: Wapres Akui Limbah Medis Covid-19 Belum Dapat Perhatian Khusus
Selain itu, Ma'ruf juga meminta lembaga pendukung pemerintah yang diketuai Menteri Keuangan dan yang bergerak di bidang akademisi segera menjajaki gagasan tersebut.
Menurut dia, kolaborasi dengan berbagai pihak pun diperlukan untuk dapat merealisasikan gagasan tersebut.
Hal tersebut juga sebagai upaya menjadikan Indonesia menjadi produsen produk halal terbesar dunia pada 2024.
"Pemerintah mendorong industri fashion muslim menjadi yang terdepan sehingga perlu upaya promosi terpadu secara strategis dan konsisten," kata dia.
Lebih lanjut Ma'ruf juga menyampaikan bahwa pihaknya menginginkan agar fashion muslim menjadi terdepan dan Indonesia pun dapat menjadi pusat mode muslim dunia.
Baca juga: Mendagri Temui Wapres Bahas PP Otsus Papua
Dengan demikian, banyaknya sumber daya yang memfokuskan diri dalam industri fashion muslim tersebut pun menjadi sangat penting.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.