JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono mengatakan, hubungan harmonis antara partainya dengan PDI-P harus terus dikuatkan.
Namun, belajar dari pengalaman sebelumnya, pihaknya tetap waspada dengan perkembangan selanjutnya.
"Kemesraan ini ditunjukkan, tapi kan tetap kemesraan ini harus dikuatkan terus. Mesra tapi waspada juga," ujar Ferry dalam diskusi virtual yang membahas arah koalisi pemerintah, Sabtu (28/8/2021).
Baca juga: Prabowo: Kepemimpinan Pak Jokowi Efektif, Tak Perlu Hiraukan Suara yang Perkeruh Keadaan
"Dinamikanya itu pada 2009 bareng, pada 2014 dan 2019 berseberangan, dan sekarang bareng lagi. Kemesraan itu harus disertai dengan kewaspadaan," kata dia.
Sebagaimana diketahui, Gerindra merupakan salah satu partai yang diundang Jokowi dalam pertemuan bersama enam partai lainnya dalam koalisi pemerintah.
Dalam pertemuan yang digelar pada 25 Agustus 2021 di Istana Negara itu, Gerindra diwakili oleh Ketua Umum Prabowo Subianto dan Sekjen Ahmad Muzani.
Ferry melanjutkan, dalam kunjungan kerja ke Kalimantan Timur pada 24 Agustus 2021, Presiden Jokowi tampak didampingi Prabowo Subianto.
Baca juga: Prabowo Puji Jokowi karena Tangani Covid-19 dengan Baik
Namun, menurutnya, saat itu Prabowo sedang bertugas sebagai Menteri Pertahanan. Di hari yang sama, ada pertemuan antara PDI-P dan Gerindra di Jakarta.
"Itu kemudian banyak pihak yang mengaitkan ada apa sebenarnya. Ini penting untuk kami sampaikan bahwa pertemuan Gerindra dengan PDI-P waktu itu, pertama, memberikan sinyal kemesraan dua partai mengingat dinamika politik Gerindra PDI-P ini kan 2009 bareng, 2014 dan 2019 tidak bareng, kemudian sekarang kita bareng lagi," jelasnya.
"Menurut saya ini memang sebuah pertemuan yang ingin memperlihatkan bahwa PDI-P dan Gerindra meskipun pernah bareng dan berbeda, ada banyak hal yang sama antara PDI-P dan Gerindra," lanjut Ferry.
Baca juga: Nasihati Jokowi soal Pandemi, Megawati: Bapak yang Tegar...
Menurutnya, dalam pertemuan itu dibahas tentang penanganan Covid-19, vaksinasi, dan permasalahan ekonomi.
Selain itu, dibicarakan soal kerja sama kedua parpol setelah pandemi.
"Sekilas juga dibicarakan tentang setelah pandemi berakhir ada kerja sama penguatan ideologi untuk mengurangi ekses atau bisa membuat stabilitas di dalam negeri mengingat politik juga mau tidak mau harus mengantisipasinya," tambah Ferry.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.