Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Vaksinasi Disarankan Proritaskan Daerah dengan Kasus Covid-19 Tinggi

Kompas.com - 28/08/2021, 09:37 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar Imunisasi Elizabeth Jane Soepardi mengatakan, saat ini vaksinasi Covid-19 Indonesia baru mencapai kisaran 20 persen.

Oleh karenanya, dia menyarankan agar vaksinasi dilakukan secara strategis.

"Untuk mengendalikan pandemi, target imunisasi adalah mencapai minimal 70 persen dari total penduduk untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok. Saat ini vaksinasi di Indonesia baru mencapai 21 persen," ujar Jane sebagaimana dikutip dari siaran pers di laman resmi covid19.go.id, Sabtu (28/8/2021).

"Tentu negara dengan penduduk lebih kecil dari Indonesia bisa lebih mudah mendekati angka 70 persen," kata Doktor Bidang Penelitian Pelayanan Kesehatan dari Erasmus University, Netherland ini.

Baca juga: Satgas Ingatkan Vaksinasi bagi Penyintas Covid-19 Dilakukan 3 Bulan Setelah Sembuh

Di sisi lain, kata dia, jumlah vaksin Covid-19 saat ini masih terbatas.

Oleh karenanya, untuk memutuskan rantai penularan virus corona, pemerintah daerah diharapkan dapat mendahulukan daerah yang kasus Covid-19 paling banyak.

Umumnya kasus banyak pada daerah yang lebih padat penduduk dan mobilitas tinggi.

"Dengan cara ini otomatis cakupan imunisasi akan lebih cepat meningkat dibanding vaksin yang ada di distribusi secara merata," tutur Jane.

Lebih lanjut dia menyinggung perihal warga yang masih enggan divaksin Covid-19.

Jane mengingatkan, varian delta virus corona jauh lebih cepat menular dan perjalanan penyakitnya dua kali lebih cepat dan mematikan.

"Sebanyak 99 persen kasus Covid-19 di Amerika Serikat adalah mereka yang belum diimunisasi, kelompok anti vaksin dan anti masker," tegas Jane.

Sementara itu, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Soedjatmiko mengingatkan agar masyarakat tidak menanti terpapar Covid-19 dulu dan baru menyadari pentingnya vaksin.

"Jangan menunggu terpapar baru menyadari bahaya Covid-19 dan pentingnya vaksinasi," tutur Soedjatmiko. 

"Jangan sampai menyesal kalau kena Covid-19, masuk ICU atau meninggal. Ekonomi dan masa depan keluarga yang ditinggalkan akan parah, kita masih pandemi," tegasnya.

Diberitakan, jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi Covid-19 dosis kedua sebanyak 34.121.203 orang atau 16 persen dari target, terhitung hingga Jumat (27/8/2021) pukul 12.00 WIB. 

Baca juga: Vaksinasi Pelajar SMA dan Mahasiwa di Kota Tangerang Berlangsung 31 Agustus-1 September

Sementara, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama yakni 60.435.555 orang atau 29 persen dari target.

Masyarakat penerima vaksin saat ini terdiri dari tenaga kesehatan, lanjut usia petugas publik, masyarakat rentan, dan masyarakat umum termasuk anak-anak usia 12-17 tahun.

Vaksinasi Covid-19 diberikan dua dosis dan penyuntikannya dilakukan sebanyak dua kali dalam rentang waktu tertentu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Nasional
Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Nasional
Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri 'Open House' di Teuku Umar

Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri "Open House" di Teuku Umar

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan 'Amicus Curiae' ke MK

Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Nasional
Telepon Wamenlu AS Pasca-serangan Iran ke Israel, Menlu Retno: Anda Punya Pengaruh Besar

Telepon Wamenlu AS Pasca-serangan Iran ke Israel, Menlu Retno: Anda Punya Pengaruh Besar

Nasional
Bakal Hadiri Putusan Sengketa Pilpres, Ganjar Berharap MK Tak Buat 'April Mop'

Bakal Hadiri Putusan Sengketa Pilpres, Ganjar Berharap MK Tak Buat "April Mop"

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Nasional
Soal 'Amicus Curiae' Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat 'April Mop'

Soal "Amicus Curiae" Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat "April Mop"

Nasional
Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Nasional
Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halalbihalal Golkar

Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halalbihalal Golkar

Nasional
KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

Nasional
Menlu Retno Beri Penjelasan soal Tekanan agar Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menlu Retno Beri Penjelasan soal Tekanan agar Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com