JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD DKI Basri Baco mengungkap alasan pihaknya tidak mengajukan hak interpelasi.
Menurutnya, pengajuan hak interpelasi terkait formula E hanya membuang-buang waktu.
"Kami nolak. Buang-buang waktu dan juga politis. Rakyat perlu perbaikan ekonomi, perlu anaknya sekolah dan bantuan pendidikan. Bukan interplasi," kata Baco, Jumat (27/8/2021) dilansir Antara.
Untuk diketahui, Fraksi Golkar menjadi satu dari tujuh fraksi yang menolak hak interpelasi Formula E. Enam fraksi lainnya adalah PKS, Demokrat, PAN, NasDem, Gerindra, dan PKB-PPP.
Baca juga: Tolak Hak Interpelasi Formula E, F-Gerindra: Bisa Ganggu Agenda Kerja Anggota Dewan
Sementara itu, Ketua Fraksi PKB DPRD DKI Hasbiallah Ilyas menganggap hak interpelasi sebagai sesuatu tak rasional.
Menurut Hasbiallah, gelaran Formula E justru dapat menggerakkan roda perekonomian Jakarta.
"Efeknya, pendapatan asli daerah (PAD) bisa naik. Karena diperkirakan ada ribuan wistawan datang ke Jakarta. Kan, sudah zona hijau. Mudah-mudahan kasus COVID-19 terus menurun. Makanya, apa yang diinterpelasi, bingung saya," ucap Hasbiallah.
Dikonfirmasi terpisah, anggota Fraksi NasDem DPRD DKI, Ahmad Lukman Jupiter menilai hak interpelasi sebagai sesuatu yang diputuskan terburu-buru.
"Terlalu gegabah, karena persoalan Formula E yang ingin ditanyakan PSI dan PDIP bisa dilakukan dalam forum komisi dan badan di rapat-rapat dewan," kata Jupiter.
"Jadi, dalam pembahasan masing-masing komisi terkait, prosesnya panjang dan sudah disetujui. Kok sekarang dibuat interpelasi. Padahal penyelenggaraan event internasional ini akan membuat Jakarta jadi sorotan dunia di mana bisa menunjukkan Indonesia mampu keluar dari pandemi," tambahnya.
Hak interpelasi anggota DPRD DKI Jakarta berkaitan dengan program balap mobil Formula E resmi diajukan ke pimpinan Dewan, Kamis (26/8/2021).
Baca juga: Pengamat: Anies Kumpulkan Pimpinan Fraksi DPRD untuk Tolak Interpelasi Tanda Formula E Bermasalah