Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jajal Terowongan Silaturahmi Istiqlal-Katedral, Wapres: Ini Punya Makna Mendalam

Kompas.com - 27/08/2021, 16:06 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menjajal Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Jumat (27/8/2021).

Ma'ruf mencoba terowongan bawah tanah tersebut saat melakukan peninjauan penerapan protokol kesehatan di kedua tempat ibadah tersebut.

Setelah meninjau penerapan protokol kesehatan dan melaksanakan shalat Jumat di Masjid Istiqlal, Ma'ruf menuju ke Gereja Katedral melalui terowongan tersebut.

Baca juga: Terowongan Istiqlal-Katedral Mulai Dibangun 20 Januari Ini

Di Katedral, Ma'ruf juga melakukan peninjauan yang sama, yakni penerapan protokol ksehatan bagi jamaah gereja tersebut.

"Saya menggunakan kesempatan ini untuk menyeberangi dari Istiqlal ke sini (Katedral) yaitu (melalui) terowongan Silaturahmi. Saya merasakan terowongan ini punya makna yang dalam," kata Ma'ruf dalam konferensi pers usai peninjauan di Gereja Katedral.

Menurut Ma'ruf, makna tersebut adalah bahwa terowongan itu tidak hanya sekadar lambang, tetapi juga memberikan inspirasi terbangunnya kerukunan antarumat.

Hal tersebut direpresentasikan oleh Masjid Istiqlal bagi umat Islam dan Gereja Katedral bagi umat Katolik.

Baca juga: Dihadiri Wapres Maruf Amin, Begini Suasana Shalat Jumat di Masjid Istiqlal

Posisi Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral itu sendiri berseberangan. Posisinya yang berdekatan sering kali dimanfaatkan oleh jemaah kedua tempat ibadah tersebut.

Misalnya halaman masjid yang digunakan sebagai tempat parkir para jemaah Katedral ketika mereka akan beribadah atau halaman gereja yang digunakan untuk shalat Idul Fitri oleh jemaah Istiqlal.

"Saya berharap ini benar-benar memberikan inspirasi kepada seluruh bangsa Indonesia bahwa memang kerukunan harus kita bangun dan kita yakin dengan  kerukunan antar umat beragama merupakan unsur utama kerukunan nasional," kata dia.

Oleh karena itu, Ma'ruf menilai bahwa kerukunan nasional dan persatuan Indonesia dapat terjaga dan dipertahankan demi Indonesia maju dan sejahtera.

Baca juga: Wapres Nilai Penerapan Prokes di Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Sangat Baik

Adapun pengerjaan Terowongan Silaturahmi dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Semula, terowongan yang menjadi ikon toleransi antar umat beragama ini progres fisiknya mencapai 61 persen dan ditargetkan rampung pada 17 Agustus 2021.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan penghubung antara dua rumah ibadah ini bisa saja menggunakan jembatan penyeberangan, tetapi karena faktor keamanan dan keselamatan desain yang dipilih adalah terowongan bawah tanah.

"Ada tiga alternatif sebetulnya bisa jembatan penyeberangan, tapi kan terlalu curam, atau dengan yang lain, kita pilih terowongan yang lebih aman," kata Basuki dalam keterangan tertulis yang dikutip Kompas.com, Selasa (01/6/2021).

Baca juga: Tinjau Protokol Kesehatan, Wapres Shalat Jumat di Masjid Istiqlal


Terowongan Silaturahmi menghabiskan anggaran Rp 37,3 miliar.

Terowongan tersebut memiliki panjang 33,8 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,5 meter dengan total luas terowongan 339,97 meter persegi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com