JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis data jumlah tes Covid-19 (testing) dan pelacakan kontak erat (tracing) di tingkat kabupaten/kota.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, hal ini dilakukan untuk memberikan gambaran secara utuh dalam upaya pengendalian pandemi Covid-19.
"Rincian data tersebut dapat diakses di situs web https://vaksin.kemkes.go.id/#/sckab," kata Nadia dalam keterangan tertulis sebagaimana dikutip dari laman resmi Kemenkes RI, Jumat (27/8/2021).
Baca juga: Satgas: Tak Perlu Cetak Sertifikat Vaksin, Lindungi Data Pribadi
Nadia mengatakan, data yang disajikan berupa tabel berisi daftar angka capaian testing dan tracing per kabupaten/kota dalam kurun waktu tujuh hari terakhir.
Pemerintah, kata Nadia, akan terus mengupayakan peningkatan testing dan tracing, terutama di tingkat kabupaten/kota agar dapat mengetahui secara pasti perkembangan kasus Covid-19.
“Data testing dan tracing harus terus ditingkatkan. Kementerian Kesehatan telah membuat data tersebut berdasarkan tingkat kabupaten/kota,” ujarnya.
Lebih lanjut, Nadia mengatakan, dengan dibuatnya data testing dan tracing tingkat kabupaten/kota, diharapkan dapat mempermudah upaya pengendalian Covid-19 di level terbawah.
Adapun dalam situs web tersebut, Kemenkes menyebutkan bahwa data Covid-19 yang di-input bersifat dinamis.
Kemenkes menampilkan data yang dilaporkan dari berbagai sumber.
Data tersebut harus dianggap bersifat provisional (sementara) dan dapat diubah kapan saja oleh pihak yang membagikan atau melaporkan data Covid-19 dengan Kementerian Kesehatan.
Baca juga: Bermasalah Sejak 2020, Perbedaan Data Covid-19 Depok dan Kemenkes Akhirnya Beres
Kementerian Kesehatan dapat memperbarui data yang sebelumnya sudah ditampilkan berdasarkan informasi terbaru dari sumber data.
Misalnya, dinas kesehatan daerah memberikan data terbaru ke Kementerian Kesehatan ketika informasi baru diperoleh tentang kasus yang sudah dilaporkan sebelumnya.
Perubahan data mungkin akan mengubah hasil analisis yang disajikan. Data juga dapat dibagikan terlambat dengan Kementerian Kesehatan karena tingginya volume kasus Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.