Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tentara Kok Mikir", Sosok Agus Widjojo sebagai Intelektual Militer dan Pendidik

Kompas.com - 26/08/2021, 06:06 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Agus Widjojo meluncurkan buku yang menceritakan kehidupan dan pemikirannya selama berkarier di militer.

Purnawirawan TNI berpangkat letnan jenderal itu berharap buku berjudul Tentara Kok Mikir: Inspirasi Out of the Box Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo dapat menjadi bahan diskusi dalam membangun nilai-nilai di kemiliteran.

"Harapan kami adalah kritisi buku ini. Tidak semuanya benar, tetapi apa yang bisa dibawa untuk ke masa depan," ujar Agus, dalam peluncuran secara daring, Rabu (25/8/2021).

Baca juga: Gubernur Lemhannas: Perlu Amendemen UUD 1945, tapi Jangan Kembali ke Masa Lalu

Dikutip dari siaran pers Lemhannas, buku Tentara Kok Mikir membahas berbagai dimensi kehidupan Agus Widjojo, mulai dari kehidupannya di masa kecil, kepribadian, kiprah di militer hingga jejaring dengan organisasi masyarakat sipil.

Selama ini, muncul anggapan bahwa seorang prajurit cukup mengikuti perintah atasan dan tidak perlu berpikir. Namun sosok Agus berseberangan dengan hal itu.

Agus dinilai sebagai seorang jenderal yang melampaui zamannya. Ia sosok intelektual militer dan pendidik yang ikut menyusun konsep monumental Reformasi TNI.

Beberapa peristiwa yang diangkat dalam buku ini antara lain ketika TNI tengah menjalani ujian sejarah di antara pilihan menjadi tentara profesional atau menjalankan Dwifungsi ABRI.

Baca juga: Gubernur Lemhannas: Isu Komunisme Sengaja Dimunculkan untuk Kepentingan Politik

Kemudian, gagasan reformasi Komando Teritorial, serta keterlibatan Agus sebagai anggota Komisi Kebenaran dan Persahabatan (KKP) RI-Timor Leste yang menangani dugaan pelanggaran HAM Indonesia di Timor Timur.

Agus mengatakan, isi buku tersebut perlu dikritisi pembaca, karena setiap zaman memiliki proses peralihan generasi yang berbeda dengan generasi sebelumnya.

Ia mengatakan, isi buku tersebut bisa menjadi bahan pemahaman mengenai nilai-nilai masa lalu yang dianggap perlu dipertahankan di masa berikutnya.

"Kemudian apa nilai-nilai yang harus kita pelihara sebagai jembatan dan apa nilai-nilai yang harus kita bangun, yang pasti akan berubah," kata Agus.

"Kita tidak dibiasakan untuk berbicara lintas kelompok yang punya perbedaan-perbedaan dalam pendapat sehingga mengasah kemampuan kita untuk mencari kesepakatan menuju kepada hasil musayawarah," ucapnya.

Buku Tentara Kok Mikir: Inspirasi Out of the Box Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo ditulis oleh Bernarda Rurit dan diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas.

Baca juga: Gubernur Lemhannas: Jangan Mimpi Ada Rekonsiliasi dalam Tuntaskan Kasus HAM Masa Lalu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com