Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala BPOM: Regulasi Harus Fleksibel, tapi Keamanan Mutu dan Khasiat Vaksin Tetap Perlu Dijaga

Kompas.com - 25/08/2021, 12:43 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito mengatakan, regulasi vaksin Covid-19 seharusnya cukup fleksibel dalam situasi penanganan pandemi.

Adapun regulasi yang fleksibel tersebut, diakuinya terus dijalankan oleh BPOM terutama terkait izin masuknya vaksin dari luar negeri melalui Surat Keterangan Impor (SKI) dan Special Access Scheme (SAS).

"Saya kira, masa-masa pandemi Covid-19 ini membuat kita semua berpikir, regulasi juga harus cukup fleksibel," kata Penny dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR, Rabu (25/8/2021).

Kendati demikian, regulasi yang fleksibel itu bukan berarti membuat BPOM mengesampingkan aspek keamanan, mutu, dan khasiat dari vaksin Covid-19 hingga sampai ke tangan masyarakat.

Ia menegaskan, BPOM tetap mengutamakan mengawal dan menjamin aspek keamanan, mutu dan khasiat setiap vaksin Covid-19 yang tiba di Indonesia.

Baca juga: BPOM Terbitkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Sputnik V

"Namun, tetap kami harus memikirkan bahwa aspek keamanan, mutu dan khasiat dari vaksin tetap terjaga sampai di tangan masyarakat," tegasnya.

Terkait izin pemasukan vaksin, kata dia, BPOM telah melakukan berbagai upaya melalui SKI dan SAS selama periode November 2020 hingga 23 Agustus 2021.

Ia mengungkapkan, BPOM telah memberikan izin masuk vaksin Sinovac hingga 23 Agustus 2021.

"Sudah ada sejumlah 144,7 juta dosis box Sinovac dan 57,9 juta vaksin jadi," ucapnya.

Dalam izin pemasukan vaksin itu, BPOM bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Lembaga National Single Window Kementerian Keuangan, dan Kementerian Kesehatan.

Menurut dia, izin pemasukan vaksin tersebut merupakan salah satu upaya BPOM dalam mempercepat program vaksinasi Covid-19 yang digencarkan pemerintah guna mencapai herd immunity.

"Pada intinya, BPOM terus mendorong, memfasilitasi, mencari inovasi-inovasi percepatan bagaimana vaksin ini bisa segera mendapatkan emergency use authorization dan juga pemasukannya bisa dipercepat, apakah itu menggunakan SKI maupun dengan SAS," ungkapnya.

Baca juga: BPOM Telah Terbitkan Izin Penggunaan Darurat untuk 7 Vaksin Covid-19

Lebih lanjut, Penny juga menginformasikan bahwa pihaknya sejak Januari 2021 hingga saat ini telah menerbitkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) terhadap tujuh jenis vaksin Covid-19.

Terkini, BPOM menerbitkan EUA terhadap vaksin Sputnik V asal Rusia. Izin tersebut baru saja terbit hari ini.

"Setiap proses pemberian EUA masing-masing vaksin mempunyai prosesnya tersendiri, dinamikanya tersendiri. Dan Alhamdulillah pada saat ini sudah ada 7 jenis vaksin yang kami berikan Emergency Use Authorization," ujarnya.

"Tujuh vaksin ini adalah Vaksin Sinovac, Vaksin Covid-19 PT Bio Farma, Vaksin AstraZeneca, Vaksin Sinopharm, Vaksin Moderna, Vaksin Pfizer, dan Vaksin Sputnik V," tambah Penny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com