Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemda Diminta Antisipasi Kenaikan Kasus Kematian akibat Covid-19

Kompas.com - 24/08/2021, 20:05 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah daerah (pemda) diminta segera bertindak terkait kenaikan kasus kematian akibat Covid-19 yang tinggi pada periode 16-22 Agustus 2021.

Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pemda harus mengambil langkah antisipasi terhadap perkembangan yang akan terjadi.

"Dan dapat langsung bergerak cepat," ujar Wiku, dalam konferensi pers, Selasa (24/8/2021).

Baca juga: Satgas Covid-19 Catat Kenaikan Kasus Kematian yang Tinggi di 5 Provinsi

Wiku menuturkan, terdapat lima provinsi yang mengalami kenaikan angka kematian pada pekan lalu. Kelima provinsi itu yakni Jawa Tengah, Lampung, Gorontalo, Bali dan Bengkulu.

Adapun, kenaikan kasus kematian secara nasional terjadi di 33 provinsi. Penurunan kasus hanya terjadi pada satu provinsi saja, yaitu Kalimantan Tengah.

Berdasarkan data Satgas, kasus kematian di Jawa Tengah naik 0,32 persen, dari 5,68 persen menjadi 6,00 persen. Kasus kematian di Lampung naik 0,3 persen, dari 6,99 persen menjadi 7,29 persen, dan Gorontalo naik 0,3 persen, dari 3,27 persen menjadi 3,57 persen.

Kemudian angka kematian akibat Covid-19 di Bali naik 0,24 persen, dari 2,72 persen menjadi 2,96 persen, dan Bengkulu naik 0,17 persen, dari 1,61 persen menjadi 1,78 persen.

Baca juga: Satgas: Problem Kematian akibat Covid-19 Saat ini Tidak Biasa dan Belum Terselesaikan

Sebagai langkah antisipasi, Wiku mengingatkan agar pemda memperkuat posko penanganan Covid-19 di tingkat desa atau kelurahan.

Dengan demikian, penanganan terhadap masyarakat yang terpapar Covid-19 dapat dilakukan sedini mungkin. Wiku meminta pasien Covid-19 segera dibawa ke tempat isolasi terpusat.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, masyarakat masih enggan melakukan isolasi terpusat ketika terpapar Covid-19.

Hal itu menyebabkan tingginya angka kematian. Sebab, pasien yang menjalani isolasi mandiri terlambat dibawa ke rumah sakit saat terjadi pemburukan.

Baca juga: Tingginya Kematian akibat Covid-19, Luhut: Masyarakat Masih Enggan Lakukan Isolasi Terpusat

Oleh karena itu, pemerintah terus mengimbau masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19 agar dapat segera masuk ke tempat isolasi terpusat yang telah disiapkan.

"Salah satu penyebab tingginya angka kematian adalah masih enggannya masyarakat untuk melakukan isolasi terpusat," ujar Luhut, dalam konferensi pers secara virtual, Senin (23/8/2021).

"Sehingga terjadi pemburukan ketika melakukan isoman yang menyebabkan telatnya mereka dibawa ke faskes," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com