Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR: Perpanjangan PPKM Harus Didukung Realokasi Anggaran yang Tepat Sasaran

Kompas.com - 24/08/2021, 18:31 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Rakhmat Nur Hakim

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PKS, Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah memastikan perpanjangan PPKM didukung refocusing anggaran yang tepat sasaran usai kembali memperpanjang masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis level di sejumlah daerah.

Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PKS, Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah memastikan perpanjangan PPKM didukung refocusing anggaran yang tepat sasaran.

"PPKM akan berhasil jika pemerintah memastikan adanya dukungan anggaran yang tepat sasaran. Refocusing yang dilakukan harus efektif menanggulangi pandemi dengan berorientasi pada keselamatan rakyat, bukan sekedar geser slot," kata Netty kepada wartawan, Selasa (24/8/2021).

Baca juga: Ini Aturan Perjalanan Pesawat hingga Kereta Selama Masa PPKM Level 2-4

Netty menegaskan, masyarakat membutuhkan dukungan terkait bahan pokok untuk hidup.

Selain itu, ia meminta adanya penguatan di bidang infrastruktur kesehatan misalnya dalam hal penanganan pasien isolasi mandiri, jenazah, insentif petugas kesehatan, hingga pengolahan limbah medis.

“Sistem pendukung lain seperti penanganan jenazah, pasien isoman, insentif petugas dan pengolahan limbah juga harus jadi prioritas," ujar Netty.

Menurut anggota Badan Anggaran DPR ini, pelaksanaan PPKM akan semakin efektif apabila diimbangi dengan penganggaran yang tepat sasaran.

Ia pun berharap tidak ada motif kepentingan pribadi atau kepentingan politik dalam rangka penganggaran terkait Covid-19.

Baca juga: Luhut: PPKM Terus Berlaku Selama Pandemi, Penetapan Level Sesuai Kondisi Daerah

"PPKM akan efektif dan kasus Covid-19 akan turun jika anggaran penanganannya efektif, tepat sasaran dan tidak ada moral hazard dengan motif kepentingan ekonomi dan politik kelompok atau golongan," ucapnya.

Oleh karena itu, Netty mengimbau Kementerian atau lembaga terkait harus ikut mendukung refocusing anggaran untuk persoalan yang berkenaan dengan penanganan pandemi.

Ia juga mendorong optimalisasi perangkat teknologi sehingga dapat menekan anggaran, karena biaya kunjungan atau rapat ke luar kantor dialihkan menjadi vitual.

"Ini saatnya negara menunjukkan soliditas manajemen nasional yang tidak lagi ego sektoral. Kurangi juga kegiatan tidak esensial seperti kunjungan, rapat koordinasi di luar kantor, acara seremonial dan lain-lain. Optimalkan teknologi internet untuk koordinasi secara virtual," ujar Netty.

Selain itu, Netty juga meminta pemerintah tetap memberikan perhatian penuh ke daerah yang berada di PPKM level 2 agar kondisinya makin membaik sehingga bisa jadi contoh bagi daerah lain.

Baca juga: PPKM Diperpanjang, Jokowi Sebut Industri Berorientasi Ekspor Dapat Beroperasi 100 Persen

“Pemerintah harus mengawal daerah yang telah turun level tersebut dengan road map yang jelas dan rinci agar penurunannya makin baik,” ucap dia.

Diketahui, pemerintah memperpanjang kebijakan PPKM berbasis level 1-4 di sejumlah wilayah Tanah Air.

Penerapan PPKM Level 1-4 di wilayah Jawa dan Bali berlaku sejak 24-30 Agustus 2021. Sedangkan, PPKM Level 1-4 di luar Jawa dan Bali berlaku sejak 24 Agustus-6 September 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup, Kaesang: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup, Kaesang: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com