Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Dorong Perdamaian di Afghanistan Melalui Proses Rekonsiliasi

Kompas.com - 24/08/2021, 13:20 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia mendorong terwujudnya perdamaian di Afghanistan melalui proses rekonsiliasi.

Delegasi RI menyampaikan hal itu dalam pertemuan Open-Ended Extraordinary Meeting of the OIC Executive Committee at the Level of Permanent Representatives on the Situation in Afghanistan di Markas OKI, Jeddah, Arab Saudi, Minggu (22/8/2021).

"Delegasi RI menyampaikan penekanan kepada tiga hal kunci. Pertama, masa depan Afghanistan harus diupayakan melalui penyelesaian damai melalui proses rekonsiliasi nasional yang dipimpin dan dimiliki oleh bangsa Afghanistan (Afghan-led dan Afghan-owned)," demikian pernyataan tertulis, dikutip dari laman resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Selasa (24/8/2021).

Kedua, rekonsiliasi nasional Afghanistan hanya dapat diraih melalui persatuan dan solidaritas seluruh pihak di negara tersebut.

Terakhir, Delegasi RI juga menyampaikan bahwa tidak akan ada perdamaian atau stabilitas di Afghanistan tanpa partisipasi penuh, setara, dan berarti dari kaum perempuan.

Baca juga: Kelompok Perlawanan di Lembah Panjshir Afghanistan Mengejar Upaya Negosiasi Damai dengan Taliban

Adapun pertemuan luar biasa tersebut dipimpin oleh Sekjen OKI Yousef Al-Othaimeen dan Wakil Tetap Arab Saudi untuk OKI Saleh Al-Suhaibani, serta dihadiri 42 dari 57 negara anggota OKI.

Pertemuan tersebut digelar dalam rangka menyikapi perkembangan terbaru di Afghanistan yang telah dikuasai kembali oleh Taliban.

Sekjen OKI Yousef Al-Othaimeen menyampaikan, masyarakat internasional berharap agar kepemimpinan Afghanistan mendatang dapat menjamin keamanan, perdamaian, kehormatan rakyat Afghanistan sesuai norma dan hukum internasional.

Termasuk memberikan akses bagi bantuan kemanusiaan dan memfasilitasi warga sipil keluar dari Afghanistan.

"Kami berharap Afghanistan tidak lagi menjadi tempat bersemayam (safe haven) organisasi teror dan kami bersedia mendukung penuh persatuan dan rekonsiliasi nasional Afghanistan tanpa intervensi asing," ucap Yousef.

Baca juga: Ke Mana Pengungsi Afghanistan Pergi Setelah Negara Dikuasai Taliban?

Pada pertemuan itu, Sekjen OKI juga diminta untuk membentuk high-level delegation dalam rangka meminta dukungan dan bantuan perdamaian serta stabilitas dan rekonsiliasi nasional di Afghanistan.

Adapun Wakil Tetap Afghanistan untuk OKI Duta Besar Shafiq Samim, mengapresiasi OKI dan negara anggotanya atas dukungan dan solidaritasnya kepada Afghanistan.

Shafiq mengatakan, saat ini Taliban telah memasuki Kabul dengan damai dan keamanan Ibu Kota dan wilayah lain sudah stabil.

"Komitmen Taliban yang berjanji menjaga keselamatan orang asing dan misi diplomatik untuk meninggalkan Afghanistan melalui Bandara Kabul," ujar Shafiq.

Selain itu mereka juga berjanji menegakkan syariah Islam, hingga melindungi perempuan dan anak untuk bersekolah dan bekerja.

Di samping itu mereka juga menjamin kebebasan media selama tidak bertentangan dengan prinsip Islam, serta membutuhkan pengakuan internasional dengan menjaga hubungan diplomatik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com