Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Instruksikan Strategi Hidup Bersama Pandemi, Testing Tak Lagi Massal

Kompas.com - 23/08/2021, 23:08 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebutkan, Presiden Joko Widodo memerintahkan jajarannya untuk terus memperkuat testing dan tracing atau penelusuran kontak erat pasien Covid-19.

Namun demikian, testing dan pelacakan tidak dilakukan secara massal, melainkan pada orang yang bergejala atau melakukan kontak erat.

Instruksi ini disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas, Senin (23/8/2021), saat menyinggung strategi hidup bersama pandemi.

"Arahan Bapak Presiden nanti testing dan tracing ini harus sangat terarah, tidak massal, benar-benar yang butuh, atau istilahnya para ahli kesehatan adalah testing epidemiologi," kata Budi, dalam konferensi pers secara daring, Senin malam.

Baca juga: Jokowi Minta Menkes Susun Strategi Hidup Bersama Pandemi Covid-19

Ke depannya, kata Budi, testing dan tracing bukan difokuskan untuk screening masyarakat yang ingin berkegiatan, melainkan yang betul-betul terindikasi tertular virus.

"Testing yang dilakukan ke suspek dan kontak erat yang memang bergejala, bukan semua orang dites karena mau melakukan aktivitas tertentu," ucap Budi.

Budi mengatakan, memperkuat testing dan tracing penting dilakukan agar masyarakat dapat hidup bersama pandemi yang kelak mungkin berubah menjadi epidemi.

Selain testing dan tracing, strategi hidup bersama pandemi juga dilakukan dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Menurut Budi, Jokowi ingin protokol kesehatan berbasis teknologi di berbagai bidang, mulai dari pendidikan, kegiatan ekonomi, hingga keagamaan.

"Nanti itu akan disusun protokol kesehatannya atas arahan Bapak Presiden, berbasis teknologi informasi, berpusat pada aplikasi PeduliLindungi, sehingga kita bisa membangun hidup bersama epidemi," ujarnya.

Baca juga: Menkes: Semua Rakyat Divaksinasi Covid-19 Gratis, Tidak Ada yang Bayar

Strategi terakhir yakni terkait perawatan. Presiden, kata Budi, ingin agar Indonesia memiliki fasilitas kesehatan primer untuk melayani pasien yang melakukan isolasi. Hal ini dilakukan dengan memaksimalkan puskesmas atau klinik.

Dengan demukian, rumah sakit hanya diisi dengan pasien Covid-19 yang kritis dan berat.

"Diharapkan ke depannya kita tidak hanya bicara mengenai strategi penanganan pandemi atau strategi mengatasi pandemi, tetapi strategi untuk hidup bersama epidemi seperti arahan Bapak Presiden," kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com