JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, dari hasil sequencing terhadap varian baru virus corona di Indonesia, sebanyak 80 persenn adalah varian delta.
Kegiatan sequencing merupakan upaya untuk mengetahui penyebaran mutasi virus corona.
"Per 18 Agustus sudah lebih dari 5.000 sequencing dilakukan (di Indonesia), dengan 80 persen hasil adalah varian delta," ujar Nadia dalam konferensi pers virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (18/8/2021).
Baca juga: Sebaran Varian Alpha, Beta, dan Delta di Indonesia hingga 7 Agustus 2021
Nadia pun mengungkapkan ada 10 provinsi yang teridentifikasi memiliki sebaran varian delta yang tinggi.
Ke-10 provinsi itu yakni, Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Maluku dan Papua.
"Kami imbau provinsi-provinsi tersebut untuk lebih waspada dan meningkatkan testing dan tracingnya. Mengingat jumlah varian delta yang terdeteksi cukup tinggi," tegas Wiku.
Baca juga: Vaksin Merah Putih Unair Mulai Diujicobakan terhadap Varian Delta
Sementara itu, kata dia, saat ini angka testing rate di 10 provinsi di atas masih berada di bawah rata-rata nasional.
Di sisi lain, Nadia juga meminta kepada provinsi-provinsi lain yang belum melaporkan varian delta untuk tetap melakukan kewaspadaan yang sama dengan 10 provinsi di atas.
"Untuk tetap diharapkan melakukan kewaspadaan yang sama dengan provinsi yang sudah menemukan varian-varian baru ini," tambah Wiku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.