JAKARTA, KOMPAS.com - Tenaga Ahli Utama Kedeputian II Kantor Staf Presiden (KSP) Agung Hardjono mengatakan, program Merdeka Belajar menjadi salah satu upaya pemerintah membuka sinergi antara dunia pendidikan dengan sektor industri.
Program ini juga bertujuan mempercepat pengembangan kewirausahaan. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyinggung tentang program Merdeka Belajar dalam pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR RI, Senin (16/8/2021).
"Presiden berharap, program Merdeka Belajar juga bisa mengakselerasi kualitas sumber daya manusia (SDM) nasional sekaligus meningkatkan daya saing industri dan produk dalam negeri," ujar Agung, dalam siaran pers KSP, Rabu (18/8/2021).
Baca juga: Nadiem: Merdeka Belajar Dirancang untuk Prioritaskan Kebutuhan Pelajar
"Seperti semangat dari Bapak Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara," tutur dia.
Agung menuturkan, makna Merdeka Belajar adalah sekolah, murid, dan guru memiliki kebebasan untuk berinovasi, belajar dengan mandiri dan kreatif, guna melahirkan peserta didik yang kreatif dan inovatif.
Pemerintah berharap, sekolah dan guru bisa berkomitmen untuk berkreasi menciptakan inovasi dalam proses pembelajaran. Selain itu, refleksi terkait kemajuan dan dampaknya ke pertumbuhan potensi peserta didiknya.
Agung menyebutkan, saat ini program Merdeka Belajar tak hanya sebatas di atas kertas saja. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi sudah memiliki Kampus Merdeka sebagai program persiapan karier yang komprehensif.
"Kampus Merdeka merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat dengan terjun langsung ke dunia kerja sebagai persiapan karier masa depan," kata Agung.
Baca juga: Mendikbud: 8 Prioritas Merdeka Belajar 2021
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.