JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebutkan bahwa lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi pada puncak kedua pandemi di Indonesia begitu tajam.
Dengan demikian, kondisi itu mengakibatkan lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia meningkat pesat.
"Kasus positif yang mulanya membutuhkan waktu sekitar satu tahun untuk mencapai 1,5 juta, dengan cepat menjadi 2 juta dalam waktu tiga bulan," kata Wiku dalam konferensi pers daring, Selasa (17/8/2021).
"Dan terus mengalami percepatan hingga 3,5 juta dalam waktu sekitar dua bulan," tuturnya.
Pesatnya kenaikan kasus Covid-19 sejalan dengan tingginya angka kematian. Semula, butuh waktu satu tahun hingga angka kematian mencapai 40.000 jiwa.
Namun, sejak pandemi melonjak, angka kematian meningkat jadi 50.000 kasus dalam dua bulan, kemudian 60.000 kasus dalam waktu satu bulan, bahkan 110.000 kasus atau hampir dua kali lipat dalam sebulan terakhir.
Baca juga: Satgas Ungkap Baru 14 Persen Populasi Indonesia yang Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 Lengkap
Menyikapi situasi tersebut, pemerintah menempuh berbagai upaya pengendalian pandemi, mulai dari Pemberlakuan Pembatasan Masyarakat (PPKM) Mikro, Darurat, hingga PPKM Level 1-4 yang hingga kini masih berjalan.
Dengan diberlakukannya kebijakan-kebijakan itu, Wiku mengeklaim bahwa kasus Covid-19 nasional mingguan mengalami penurunan selama empat minggu berturut-turut atau turun hingga 41,6 persen dari puncak kasus tertinggi.
“Ini adalah perkembangan yang baik, meskipun jumlah kasus masih tinggi jika dibandingkan sebelum lonjakan kasus pada bulan Mei lalu," ujarnya.
Selain itu, angka kesembuhan juga meningkat pesat. Pasien sembuh dari virus corona mencapai 2-3 juta jiwa hanya dalam kurun waktu dua bulan.
Dengan berbagai kebijakan yang tengah berjalan, Wiku ingin kesembuhan dapat terus ditingkatkan sehingga jumlah pasien meninggal bisa ditekan semaksimal mungkin.
"Perjuangan melawan pandemi ini belumlah berakhir," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.