Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM: Vaksinasi Kurangi Risiko Berat bila Terpapar Virus Corona yang Terus Bermutasi

Kompas.com - 13/08/2021, 15:40 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito meminta masyarakat tidak ragu mengikuti vaksinasi Covid-19.

Menurutnya, vaksinasi bisa mengurangi risiko pemburukan kondisi tubuh apabila terpapar Covid-19.

"Kami mengimbau, mengajak masyarakat jangan ragu untuk vaksinasi karena dapat mencegah agar tidak terinfeksi dan menjadi sakit," ujar Penny dalam konferensi pers kedatangan vaksin Covid-19 tahap ke-36 yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (13/8/2021).

Baca juga: Luhut: Vaksinasi di Bali Sudah 91 Persen, tetapi Kasus Covid-19 Belum Turun

"Kalaupun kita terinfeksi, akan mengurangi resiko berat bila kita terpapar (virus corona) ini yang terus bermutasi," lanjutnya.

Penny menjelaskan, BPOM selalu melakukan pengawasan dan pendampingan dalam proses vaksinasi Covid-19.

Hal itu dimulai dari dari pengujian, pengkajian dan memastikan bahwa vaksin yang masuk ke Indonesia terjamin dari aspek keamanan, mutu dan khasiatnya.

Sehingga, kata Penny, semua vaksin yang akan digunakan dalam program vaksinasi Covid-19 di Indonesia telah melalui proses yang panjang dan mendapat persetujuan emergency use authorization (EUA) sebagai izin edar dan izin penggunaannya.

"Dalam proses pengkajian ini tentunya kami melakukan bersama-sama dengan tim ahlinya, ITAGI, dan juga para ahli terkait lainnya," ungkap Penny.

Dia mengungkapkan, saat ini BPOM telah menerbitkan EUA atau izin penggunaan darurat kepada enam jenis vaksin.

Antara lain, Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna dan Pfizer.

Kemudian, sebelum didistribusikan setiap batch vaksin itu kembali melakukan pengawalan mutu melalui sampling dan pengujian di pusat pengembangan pengujian obat dan makanan BPOM.

Ini dalam rangka memastikan mutu obat adalah berkualitas.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 bagi Pelajar di Jakarta Barat Capai 81,16 Persen

"Kami melakukan kegiatan pengawasan di jalur distribusi hingga pelayanan kewasanan, juga melakukan sampling pengujian, dalam rangka pengawasan mutu serta kejadian ikutan pasca imunisasi bersama Kementerian Kesehatan dan dinas kesehatan seluruh Indonesia," jelas Penny.

Penny menambahkan, pada Jumat Indonesia kembali menerima vaksin coronavac produksi Sinovac dalam bentuk vaksin jadi sebanyak 5 juta dosis.

"Kedatangan vaksin ini menambah lagi jumlah vaksin yang tersedia untuk program pemerintah. Ini juga sudah lebih dari 185 juta atau mendekati 200 juta dosis (vaksin) yang sudah ada di Indonesia," tambah Penny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com