Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17 Agustus dan Janji Indonesia Bebas dari Pandemi Covid-19

Kompas.com - 09/08/2021, 19:24 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah pernah menargetkan Indonesia terbebas dari pandemi Covid-19 pada 17 Agustus 2021 atau tepat pada HUT RI ke-76.

Hal itu disampaikan mantan Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo pernah memasang target bhawa Indonesia akan bebas Covid-19 pada 17 Agustus 2021, bertepatan dengan HUT RI ke 76.

"Mudah-mudahan pada ultah kemerdekaan bangsa, kita bisa mengendalikan Covid-19 ini dengan lebih baik, mengurangi angka yang terpapar Covid-19 dan mengurangi angka kematian," kata Doni dalam acara "Inovasi Indonesia untuk Indonesia Pulih Pasca Pandemi, Selasa (2/3/2021).

Ketika itu, penularan Covid-19 di Indonesia mulai menurun setelah menghadapi lonjakan kasus pertama di bulan Januari akibat banyaknya aktivitas masyarakat di libur akhir tahun 2020.

Pada 2 Maret, kasus aktif Covid-19 perlahan menurun setelah terjadi lonjakan kasus yang membuat tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit (bed occupancy ratio) melebihi 80 persen.

Saat itu, jumlah kasus aktif tercatat sebanyak 149.645 orang. Adapun penambahan kasus baru berkisar di angka 5.000-6.000 orang per hari. Angka kesembuhan melampaui angka kasus baru yakni di kisaran 6.000-8.000 orang per hari.

Angka tersebut cukup menggembirakan karena kasus aktif Covid-19 berangsur turun dan bed occupancy ratio (BOR) di rumah sakit menurun sehingga pasien dengan penyakit lain yang membutuhkan perawatan intensif tidak terganggu. Sistem kesehatan yang sempat kolaps berangsur pulih.

Namun rupanya Indonesia kembali mengalami lonjakan kasus Covid-19 usai libur Lebaran. Hal itu diperparah dengan masuknya varian delta virus corona dari India yang memiliki daya tular lebih cepat.

Sistem kesehatan nasional bahkan sempat kolaps pada Juli saat kasus harian menembus angka 30.000 hingga 50.000. Akibatnya, kasus aktif pun menembus angka 500.000

BOR di rumah sakit rata-rata sudah di atas 90 persen sehingga banyak pasien Covid-19 yang semestinya mendapat perawatan intensif namun meninggal dunia karena terpaksa isolasi mandiri di rumah dengan perawatan seadaanya.

Bahkan kasus baru Covid-19 mencapai puncaknya pada 14 Juli dengan jumlah 54.517 orang yang terjangkit virus corona. Penambahan tertinggi sebelumnya terjadi pada 13 Juli yakni sebanyak 47.899 orang.

Data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 pada Selasa (27/7/2021) juga menunjukkan ada sebanyak 2.069 kasus meninggal dunia akibat Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Angka tersebut tercatat sebagai jumlah kematian tertinggi akibat Covid-19. Sebelumnya, angka tertinggi terjadi pada 23 Juli 2021 dengan jumlah sebanyak 1.566 orang yang meninggal dunia.

PPKM belum optimal

Pemerintah pun melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat yang kemudian berganti menjadi PPKM level 4 untuk menekan laju penularan Covid-19.

Kendati demikian epidemiolog dari Griffith University, Australia, Dicky Budiman mengatakan, kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat maupun Level 4 belum bedampak signifikan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com