Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubes RI Sebut Otoritas China Akui Varian Baru Corona Rumit, tetapi Bisa Dikendalikan

Kompas.com - 07/08/2021, 14:10 WIB
Wahyuni Sahara

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun mengatakan bahwa Pemerintah Republik Rakyat China mengakui bahwa varian baru virus corona memang rumit.

Akan tetapi, sejauh ini pemerintah negara tersebut masih mampu mengendalikannya.

"Menurut otoritas RRT (Republik Rakyat Tiongkok atau China), menurut mereka, memang varian baru ini rumit. Tapi, sejauh ini dapat dikendalikan," ujar Djauhari dalam diskusi Polemik Trijaya melalui YouTube MNC Trijaya, Sabtu (7/8/2021).

Baca juga: Dubes RI Sebut Tidak Terjadi Panic Buying di China akibat Munculnya Kasus Baru Covid-19

Akibat munculnya kasus yang disebabkan oleh varian baru, kata Djauhari, Pemerintah China kembali memperketat negaranya.

"Karena munculnya kasus baru dan kita tahu di sini, kalau ada kasus seperti itu langsung kebijakan pemerintahnya cukup ketat. Jadi, itu disebabkan akibat varian baru," kata Djauhari.

Masyarat China yang berada di wilayah yang terinfeksi virus corona varian baru, menurut Djauhari langsung diminta oleh pemerintah untuk melakukan swab test demi mencegah penularan varian baru dalam jumlah yang lebih banyak.

"Beberapa kota masuknya varian baru, kemudian seluruh kota seperti Suzhou, Wuhan yang penduduknya di atas 10 juta kemduian diswab test semua, kurang lebih begitu," katanya.

Baca juga: Pemerintah Negosiasi dengan India dan China untuk Impor Obat Penanganan Covid-19

Menurut Djauhari, berdasarkan keterangan pemerintah negara setempat, ada sebanyak 15 daerah di China yang berisiko tinggi atau sedang Covid-19 saat ini,

"Menurut pejabat National Health Commision di sini, jadi ada 15 daerah yang masuk dalam kategori diperhatikan, ada high dan medium risk. Kita diminta untuk tidak pergi ke high atau medium risk, kurang lebih seperti berkembangan terakhir di sini," jelas Djauhari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com