Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Lewat Teaching Factory, Kementerian KP Cetak Wirausaha Muda di Kampus Vokasi

Kompas.com - 06/08/2021, 20:02 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan (Pusdik KP) Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP) Bambang Suprakto menjelaskan, saat ini pihaknya menyelenggarakan pendekatan teaching factory dalam praktik pembelajaran kepada para peserta didik.

Melalui pendekatan itu, peserta didik dapat belajar dengan metode “pabrik mini” di dalam kampus, dengan porsi kegiatan praktik sebesar 70 persen dan teori 30 persen yang biayanya disubsidi oleh negara.

“Sebanyak 50 persen kuota peserta didik diisi oleh anak-anak pelaku utama kelautan dan perikanan, seperti nelayan, pembudidayaan ikan, pengolah dan pemasar ikan, hingga petambak garam,” jelas Bambang melalui keterangan tertulisnya, Jumat (6/8/2021).

Baca juga: Ciptakan SDM Terampil di Kelautan dan Perikanan, Kementerian KP Gelar Berbagai Pelatihan

Lewat program tersebut, sebut dia, para lulusannya tidak hanya memperoleh ijazah, tetapi juga sertifikat keahlian serta kompetensi yang diakui dunia usaha dan dunia industri (Dudi) sesuai bidang masing-masing.

“Mereka dicetak bukan hanya menjadi tenaga kerja profesional, tetapi juga lebih diarahkan sebagai wirausaha di sektor kelautan dan perikanan,” ujarnya.

Menurut Bambang, hal itu sejalan dengan arahan Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP) Sakti Wahyu Trenggono yang meminta seluruh satuan pendidikan di Kementerian KP untuk mengembangkan kegiatan wirausaha bagi peserta didik.

“Di sini, promosi produk hasil karya praktik akhir (KPA) peserta didik merupakan salah satu tindak lanjutnya,” kata dia.

Baca juga: Cegah Penurunan Populasi Ikan Selar Bentong, Kementerian KP Lakukan Penelitian

Salah satu satuan pendidikan yang menerapkan arahan tersebut adalah Politeknik Kelautan dan Perikanan (KP) Karawang, Jawa Barat (Jabar). Politeknik ini menyelenggarakan kegiatan promosi produk hasil KPA taruna secara daring, Jumat.

Pada agenda tersebut, turut hadir komisi pembimbing, komisi penguji, observer dari Dudi dan lembaga keuangan, para orangtua atau wali, serta para taruna dari lingkup Politeknik KP Karawang.

Direktur Politeknik KP Karawang Mochamad Nurhudah mengatakan, proses untuk menjadikan taruna sebagai calon wirausaha dilakukan melalui program-program yang berfokus pada penumbuhan dan penguatan jiwa kewirausahaan.

“Ini bisa dicapai melalui inisiasi dan pengembangan kreativitas dan inovasi. Jenis kegiatan dilakukan melalui pembelajaran teori, praktik reguler, praktik lapangan, magang, dan kunjungan edukasi ke Dudi,” tutur dia.

Baca juga: Atur Penataan Ruang Laut secara Berkelanjutan, Kementerian KP Terbitkan Permen KP Nomor 28 Tahun 2021

Adapun ruang lingkup pembelajaran, jelas dia, meliputi mata kuliah tematik dan proses produksi yang dilakukan di teaching factory, Dudi, usaha mikro kecil menengah (UMKM), dan di tempat orangtua atau wali yang in-line dengan program studi (prodi).

“Metode kuliahnya blended learning dan kegiatan praktikum dilakukan di laboratorium, workshop, teaching factory, studi banding, dan pemagangan,” sebutnya.

Sementara itu, Bambang menerangkan, peningkatan capaian kompetensi diarahkan melalui kegiatan praktik pengenalan kehidupan masyarakat pesisir, praktik kerja lapangan (PKL), dan kerja praktik akhir.

Menurut dia, karya akhir berupa laporan dan kerja praktik akhir merupakan syarat kelulusan kuliah. Laporan ini harus dipertahankan dalam ujian komprehensif yang pelaksanaannya dilakukan dalam dua metode, yakni reguler dan promosi.

Baca juga: Menteri Trenggono Minta Politeknik Kementerian KP Perkuat Potensi Wirausaha Peserta Didik

Halaman:


Terkini Lainnya

Ramai-ramai Ajukan Diri jadi Amicus Curiae Sengketa Pilpres ke MK, dari Megawati sampai Mahasiswa

Ramai-ramai Ajukan Diri jadi Amicus Curiae Sengketa Pilpres ke MK, dari Megawati sampai Mahasiswa

Nasional
Muhaimin Mengaku Belum Bertemu Dasco dan Prabowo Soal Posisi PKB ke Depan

Muhaimin Mengaku Belum Bertemu Dasco dan Prabowo Soal Posisi PKB ke Depan

Nasional
Kesimpulan yang Diserahkan Kubu Anies, Prabowo dan Ganjar dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024 di MK

Kesimpulan yang Diserahkan Kubu Anies, Prabowo dan Ganjar dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
'Amicus Curiae' Megawati

"Amicus Curiae" Megawati

Nasional
Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com