Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Petani Tak Hanya Fokus Menanam, Harus Kompetitif di Bisnis Pertanian

Kompas.com - 06/08/2021, 14:10 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta petani dan kelompok tani tidak hanya fokus pada kegiatan menanam saja.

Menurutnya, pengolahan pascapanen hingga penjualan produk pertanian juga penting untuk ditekuni.

"Petani dan kelompok tani jangan hanya bergerak di hulu saja, jangan hanya bergerak di on-farm (lahan pertanian) saja. Ini sudah berkali-kali saya sampaikan," ujar Jokowi saat memberikan sambutan secara virtual pembukaan Pelatihan Petani dan Penyuluh Pertanian, ditayangkan YouTube BPPSDMP Kementan, Jumat (6/8/2021).

"Harus mulai masuk ke tahap hilir, tahap pengolahan pascapanennya, sampai ke packaging dan trading. Justru di sisi pascapanen itulah keuntungan terbesar akan diperoleh," lanjutnya.

Baca juga: Jokowi Janji Ciptakan Sektor Pertanian yang Menguntungkan

Jokowi menekankan, jika proses pascapanen dipersiapkan dengan baik, maka kesejahteraan petani berpeluang meningkat.

Ia mengingatkan, persaingan antarproduk pertanian saat ini sudah terjadi lintas negara. Sehingga, Jokowi meminta petani harus kompetitif dalam menghadapi perkembangan ini.

"Harus kompetitif dalam keterampilan teknis, harus kompetitif dalam pemanfaatan teknologi, serta kompetitif dalam model bisnis dan manajemen," tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Negara mengungkapkan, saat ini mayoritas petani di Indonesia berusia 45 tahun ke atas.

Baca juga: Jokowi: Kita Harus Membuat Generasi Muda Lebih Berminat Jadi Petani

Dari total petani, sebanyak 71 persen berusia 45 tahun ke atas. Sedangkan di bawah usia 45 tahun hanya 29 persen

Oleh karena itu, Jokowi ingin generasi muda lebih berminat menjadi petani.

"Petani harus menjadi profesi yang menjanjikan, profesi yang menyejahterakan," kata Jokowi.

Jokowi menjelaskan, hampir semua sektor mencatat pertumbuhan negatif pada 2020. Namun, sektor pertanian tumbuh positif sebesar 1,75 persen.

Kemudian, pada kuartal I 2021 sektor pertanian kembali tumbuh positif 2,95 persen.

Sehingga, momentum tersebut harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk membangun kemandirian pangan Indonesia.

"Dan kesejahteraan petani harus bisa meningkat secara signifikan. Pemerintah akan berusaha terus untuk membuat sektor pertanian sebagai sektor yang menguntungkan," kata Jokowi.

Baca juga: BPS: Nilai Tukar Petani Turun 0,11 Persen pada Juli 2021

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) pada Juli 2021 turun menjadi 103,48 dari 103,59 bulan lalu.

Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan, NTP turun 0,11 persen karena kenaikan indeks yang diterima petani lebih kecil dibanding indeks yang dibayar petani.

Tercatat indeks yang diterima petani hanya 0,03 persen, sedangkan indeks yang dibayar petani mencapai 0,14 persen.

"Dilihat dari komoditas, komoditas dominan yang memengaruhi adalah sapi potong, kambing, bawang merah, cabai rawit, cabai merah, bawang daun, tomat, jagung, kol, kubis, wortel," ujar Margo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal 'Amicus Curiae' Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal "Amicus Curiae" Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Nasional
Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Nasional
Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Nasional
Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Nasional
Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

Nasional
Cara Urus Surat Pindah Domisili

Cara Urus Surat Pindah Domisili

Nasional
Tanggal 20 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 20 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TKN Klaim 10.000 Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi 'Amicus Curiae' di MK

TKN Klaim 10.000 Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi "Amicus Curiae" di MK

Nasional
Tepis Tudingan Terima Bansos, 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi di Depan MK Jumat

Tepis Tudingan Terima Bansos, 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi di Depan MK Jumat

Nasional
Jaksa KPK Sentil Stafsus SYL Karena Ikut Urusi Ultah Nasdem

Jaksa KPK Sentil Stafsus SYL Karena Ikut Urusi Ultah Nasdem

Nasional
PAN Minta 'Amicus Curiae' Megawati Dihormati: Semua Paslon Ingin Putusan yang Adil

PAN Minta "Amicus Curiae" Megawati Dihormati: Semua Paslon Ingin Putusan yang Adil

Nasional
KPK Ultimatum.Pengusaha Sirajudin Machmud Hadiri Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

KPK Ultimatum.Pengusaha Sirajudin Machmud Hadiri Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
KSAU Pimpin Sertijab 8 Pejabat Utama TNI AU, Kolonel Ardi Syahri Jadi Kadispenau

KSAU Pimpin Sertijab 8 Pejabat Utama TNI AU, Kolonel Ardi Syahri Jadi Kadispenau

Nasional
Pendukung Prabowo-Gibran Akan Gelar Aksi di MK Kamis dan Jumat Besok

Pendukung Prabowo-Gibran Akan Gelar Aksi di MK Kamis dan Jumat Besok

Nasional
Menteri PAN-RB Enggan Komentari Istrinya yang Diduga Diintimidasi Polisi

Menteri PAN-RB Enggan Komentari Istrinya yang Diduga Diintimidasi Polisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com