JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menepis anggapan bahwa partainya sengaja memasang baliho bergambar wajah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk kepentingan Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
Herzaky mengeklaim, baliho-baliho AHY yang terpasang di sejumlah tempat merupakan simbol melawan aksi kudeta terhadap Partai Demokrat yang melibatkan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
"Baliho yang masih ada saat ini bukan karena pilpres, tapi karena melawan begal politik KSP-nya Bapak Presiden Joko Widodo, yaitu Moeldoko cs, yang mengaku-ngaku Ketum Partai Demokrat secara ilegal," kata Herzaky dalam keterangan tertulis, Kamis (5/8/2021).
Herzaky menuturkan, isi baliho yang menarasikan Partai Demokrat sebagai partai nasionalis religius merupakan bentuk penegasan karena Demokrat merasa difitinah, disebut disusupi aliran radikal oleh kubu Moledoko.
Baca juga: Marak Baliho Politisi, Pengamat: Seharusnya Mereka Paham Harus Berbuat Apa Saat Pandemi Ini
Ia melanjutkan, baliho-baliho itu dibuat oleh kader-kader yang meminta desain ke pengurus pusat Partai Demokrat sebagai bentuk perlawanan terhadap kubu Moeldoko.
"Kalau kami mempertahankan kedaulatan dan kehormatan kami dari pelaku begal politik Moeldoko cs, apakah tidak boleh? " ujar Herzaky.
Herzaky menambahkan, kritik terhadap pemasangan baliho Demokrat semestinya diarahkan kepada Presiden Joko Widodo untuk menegur anak buahnya yang ingin merebut Demokrat.
"Konsentrasi kader kami membantu rakyat, mesti terganggu beberapa bulan akibat gangguan begal politik KSP Moeldoko cs," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.