Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden Sebut Jakarta akan Tenggelam, Megawati Lapor Jokowi

Kompas.com - 04/08/2021, 18:31 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan, dirinya telah melapor kepada Presiden Joko Widodo soal pernyataan Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang menyebut Jakarta diprediksi akan tenggalam 10 tahun mendatang.

"Apakah yang harus kita lakukan, itu sudah saya laporkan ke presiden. Presiden sudah dengar apa belum ya ada berita kayak begini, gitu, terus kita kok suruh cepat-cepat pindah ke Kalimantan itu untuk ibukota baru," kata Megawati, Rabu (4/8/2021).

Megawati menuturkan, saat pertama kali mendengar pernyataan Biden, ia menduga hal itu akan menjadi polemik di tengah masyarakat dan pejabat.

Namun, di sisi lain, Megawati menyebut pernyataan Biden itu juga berdampak positif agar masyarakat lebih peduli dengan ancaman pemanasan global yang dapat berdampak pada tenggelamnya Jakarta.

Baca juga: Fenomena Tanah Ambles dan Prediksi Jakarta Tenggelam

"Bagus dia bisa ngomong kayak gitu karena biasanya orang kita baru dengar kalau orang asing ngomong, kalau pemimpinnya sendiri di-bully-bully, dibilang begini lah, begono lah," ujar Megawati.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, Megawati sudah sedari awal mengingatkan potensi Jakarta tenggelam sebagaimana disampaikan oleh Biden.

Hasto menyebut, PDI-P juga pernah menyurati Menteri Pekerjaan Umum dan gubernur DKI Jakarta untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana di ibu kota.

"Ketika Joe Biden memprediksi Jakarta akan tenggelam, tiba-tiba semua ribut, padahal tadi dari kronologisnya sudah jelas bagaimana Ibu Megawati sejak awal sudah mengingatkan hal tersebut," kata Hasto.

Diberitakan, Joe Biden menyebut Indonesia dapat tenggelam akibat bahaya pemanasan global ketika ia berpidati di Kantor Direktur Intelijen Nasional, Selasa (27/7/2021).

Baca juga: Joe Biden Sebut Jakarta Tenggelam 10 Tahun Lagi, Dedi Mulyadi: Harus Ada Kebijakan Revolusioner

"Dalam pidatonya tersebut, dia mengingatkan kembali mengenai perubahan iklim dan pemanasan global yang bisa saja mengubah doktrin strategis nasional.

Biden menambahkan, dinas intelijen akan menjadi elemen penting bagi kekuatan AS saat akan menghadapi tantangan baru dan ancaman hibrida.

Mantan wakil presiden AS era kepemimpinan Barack Obama tersebut berujar, dampak pemanasan global bisa mencairkan es di kutub dan menaikkan permukaan air laut.

“Jika, pada kenyataannya, permukaan laut naik dua setengah kaki lagi (sekitar 0,7 meter), Anda akan melihat jutaan orang bermigrasi, memperebutkan tanah yang subur,” kata Biden.

Selain itu, dia juga menyebutkan prediksi tenggelamnya ibu kota Indonesia, Jakarta, yang tenggelam 10 tahun lagi akibat naiknya permukaan air laut.

“Apa yang terjadi di Indonesia jika perkiraannya benar bahwa, dalam 10 tahun ke depan, mereka mungkin harus memindahkan ibu kotanya karena akan tenggelam?” kata Biden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com